SERPONG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Relawan pemadam kebakaran (Redkar) Kota Tangsel tahun ini akan dilibatkan dalam pengamanan selama momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Hal tersbeit sesuai dengan Surat Edaran dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Bambang Noertjahjo terkait pengamanan Nataru.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel Ahmad Dohiri mengatakan, dalam surat edaran tersebut, Damkar termasuk Redkar dilibatkan langsung dalam tugas pengamanan Nataru.
“Saya tentu sangat memberi apresiasi, karena ini menunjukkan pengakuan pimpinan terhadap keberadaan dan peran Redkar,” ujarnya kepada wartawan seusai pelatihan relawan pemadam kebakaran (Redkar) di Restoran Telaga Seafood, Serpong, Selasa, 2 Desember 2025.
Pria yang biasa disapa Adam tersebut menambahkan, dalam surat edaran tersebut Redkar diperintahkan untuk ikut membantu dalam patroli ke wilayah-wilayah pemukiman dan komplek masyarakat selama momen Nataru.
Tugasnya termasuk mengecek rumah-rumah yang ditinggal mudik, memastikan pintu terkunci, instalasi listrik aman dan tidak ada potensi bahaya. “Saya akan membuat surat edaran khusus untuk Redkar terkait pengamanan Nataru,” tambahnya.
Menurutnya, mengamanan masa Nataru akan dimulai pada 19 Desember 2025 sampai 4 Januari 2026. Mekanisme patrolinya akan diatur supaya tidak mengganggu aktivitas mereka sebagai kepala keluarga maupun pekerja, karena anggota Redkar juga bekerja untuk menghidupi keluarganya.
“Anggota redkar ini akan kitaa libatkan melalui posko yang ada di 6 sektor, 1 mako dan 1 pos damkar. Itu akan menjadi pusat pemantauan Nataru. Jadi, mereka bukan menempel ke posko kepolisian, kecuali ada permintaan khusus dari camat atau kepala wilayah untuk penebalan personel di titik tertentu,” jelasnya.
Adam mengungkapkan, pihaknya saat ini memiliki 1.674 anggota redkar dan mereka untuk membantu bila dibutuhkan. “Karena ada perintah langsung dari Wali Kota, kita akan membuat surat edaran dan penjadwalan khusus untuk keterlibatan Redkar,” tuturnya.
Dalam momen Nataru, Adam berpesan kepada masyarakat yang akan bepergian dan meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama. Pihaknya berharap masyarakat memastikan selama bepergian rumah dalam kondisi aman.
“Redkar dan petugas Damkar akan turun langsung mengecek rumah-rumah yang ditinggal. Jika rumah tidak ditinggal, tetap diberikan edukasi, misal terkait kompor harus dicek, colokan listrik dicabut jika tidak digunakan dan seterusnya,” ungkapnya.
Kemudian, bila di wilayah terdapat gereja yang sedang melakukan ibadah, anggota Redkar diharapkan turut dilibatkan untuk memberikan rasa aman bagi jemaat yang beribadah.
“Lalu antisipasi kegiatan masyarakat seperti pesta kecil atau kembang api yang sering menimbulkan keramaian. Redkar ikut membantu pengawasan agar tidak mengganggu lingkungan serta tetap aman,” tuturnya.
“Bagi masyarakat yang akan pergi dalam waktu sekitar 1 minggu lebih baik semua perangkat listrik dicabut. Untuk kulkas pun sebaiknya dimatikan tapi, sebelumnya isi kulkas dikosongkan. Karena salah satu penyebab kebakaran yang sering terjadi adalah korsleting listrik dari peralatan yang dibiarkan menyala,” tutupnya. (*)
Reporter: Tri Budi











