SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk menetapkan dua keputusan penting dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Pendopo Gubernur Banten, Jumat 28 November 2025. Rapat tersebut menyetujui pengesahan Bank Jatim sebagai pemegang saham pengendali kedua sekaligus bank induk dalam skema Kelompok Usaha Bank (KUB), serta pengesahan recovery plan sesuai ketentuan OJK.
Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menyebut skema KUB telah memenuhi seluruh syarat utama. “Shareholder agreement sudah ditandatangani, Bank Jatim telah membeli 27,9 juta saham di pasar sekunder sebagai penyetoran modal, dan kedua pihak sudah lulus fit and proper test OJK,” ujarnya.
Dengan terpenuhinya seluruh komponen tersebut, Busthami menegaskan tidak ada lagi alasan untuk meragukan keberlanjutan Bank Banten. Dalam KUB ini, Bank Jatim bertindak sebagai bank induk yang memperkuat aspek permodalan, likuiditas, dan pengembangan bisnis. Salah satu sinergi awal adalah penerapan aplikasi Smart Hospital di RSUD Balaraja.
Ia menekankan bahwa masuknya Bank Jatim tidak menghilangkan posisi Pemerintah Provinsi Banten sebagai pemegang saham pengendali Bank Banten. Seluruh kebijakan strategis tetap diputuskan bersama sesuai perjanjian pemegang saham.
Busthami juga mendorong kabupaten/kota di Banten yang belum menempatkan RKUD di Bank Banten agar segera bergabung. Menurutnya, dukungan daerah akan memperkuat bank milik masyarakat Banten tersebut. Saat ini, Bank Banten sudah mengelola pra-RKUD Kabupaten Tangerang, mulai dari layanan pembayaran P3K hingga kerja sama dengan BLUD.
Ia menargetkan pada 2026, minimal dua hingga tiga daerah tambahan dapat bergabung, meski harapannya seluruh enam daerah yang belum masuk bisa segera menyusul Lebak dan Kota Serang.
“Kami menargetkan pada 2026, minimal dua hingga tiga kabupaten/kota dapat bergabung. Namun tentu harapannya seluruh enam daerah yang belum bergabung dapat segera menyusul,” ujarnya.
Busthami menegaskan bahwa KUB bukan merger atau akuisisi, melainkan skema jembatan hingga Bank Banten mampu memenuhi modal inti minimum secara mandiri. Saat ini, proses lanjutan tinggal tahap administratif.
Sementara itu, Direktur Bisnis Menengah, Korporasi & Jaringan Bank Jatim, Arif Suhirman, memastikan komitmen pihaknya dalam sinergi bisnis. “Support untuk RSUD Balaraja sudah berjalan dua bulan. Awal tahun depan ditargetkan sudah running. Kami siap mengawal kerja sama ini, seluruh proses juga dikawal OJK,” ujarnya. (*)
Reporter: Aldi Alpian Indra











