TP-PKK Kota Serang Ajak Korban Kekerasan Berani Speak Up, Upaya Tekan Kasus di Akar Masalah

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Serang, Arfina Rustandi, bersama Kepala DP3AKAB Kota Serang, Anthon Gunawan, saat memimpin kegiatan “Penguatan Keluarga untuk Perempuan dan Anak Penyintas Kekerasan” dalam rangka peringatan Hari Ibu 2025.

SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID — Menjelang Peringatan Hari Ibu di Kota Serang tahun 2025 diisi dengan kegiatan yang sarat kepedulian. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Serang, Arfina Rustandi, bertemu langsung dengan sejumlah korban kekerasan perempuan dan anak, sekaligus menyerahkan bantuan sebagai bentuk dukungan moral dan empati.

Arfina menegaskan bahwa perhatian pemerintah dan TP-PKK tidak berhenti pada penanganan saat kasus terjadi, tetapi juga pada upaya pencegahan, terutama mendorong korban dan masyarakat untuk berani bersuara.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan hari ini adalah rangkaian peringatan Hari Ibu. Kami mengundang beberapa korban kekerasan, memberikan sedikit bantuan dan motivasi agar mereka semangat lagi untuk bangkit,” ujarnya, Kamis 27 November 2025.

Menurut Arfina, banyak kasus kekerasan tidak terungkap karena korban takut atau tidak tahu harus melapor ke siapa. Karena itu, ia menekankan pentingnya keberanian untuk speak up.

“Tadi saya sampaikan kepada mereka agar mau berbicara. Mereka bisa bicara ke orang terdekat, ke kami, ke saya, ke DP3AKAB. Yang penting mereka berani mengungkapkan siapa pelakunya,” tegasnya.

Dalam rangka memperkuat pencegahan, Arfina juga mengungkapkan bahwa Satgas penanganan kekerasan telah dibentuk. Namun, struktur lengkapnya belum dibuka ke publik karena strategi pengawasan memerlukan kerahasiaan tertentu.

“Tim satgas sudah terbentuk. Untuk penambahan anggota kami tertutup dulu. Nanti akan diekspos beberapa struktur agar bisa bergerak cepat, dan korban bisa bercerita lebih cepat,” tuturnya.

TP-PKK juga menggiatkan sosialisasi ke berbagai lingkungan masyarakat. Menurut Arfina, pendekatan langsung menjadi kunci agar warga semakin sadar dan berani melapor.

“Kita banyak keliling untuk sosialisasi agar kasus tidak bertambah,” katanya.

Arfina berharap momentum Hari Ibu ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. (*)

 

Reporter: Aldi Alpian Indra

Pos terkait