YOGYAKARTA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Jurnalisme memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekosistem keuangan. Sebab informasi yang akurat, berimbang, dan beretika disebutnya sebagai fondasi penting dalam menciptakan kepercayaan publik sekaligus mendukung terwujudnya ekonomi yang berkelanjutan.
Hal itu diungkapkan Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Jabodebek, Misran Pasaribu saat membuka acara Media Gathering bertema ‘Kolaborasi Budaya Jurnalisme sebagai Pilar Ekonomi Berkelanjutan’, di Aula Kantor OJK Yogyakarta, Kamis 27 November 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh jurnalis, regulator, serta praktisi budaya untuk memperkuat sinergi dalam membangun kualitas informasi publik yang sehat dan beretika.
“Jurnalisme memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekosistem keuangan, lewat penyampaian informasi yang akurat, berimbang, dan beretika,” katanya.
Melalui kegiatan ini, OJK berharap tercipta sinergi yang lebih kuat antara regulator dan media dalam mewujudkan ekosistem komunikasi publik yang sehat, berintegritas, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, Keuangan Daerah, dan Layanan Manajemen Strategis OJK DIY, Dinavia Tri Riandari mengapresiasi kehadiran insan media yang selama ini dianggap menjadi mitra strategis OJK dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan di berbagai daerah.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor OJK Provinsi Banten, Adi Dharma, memaparkan perkembangan ekonomi nasional dan daerah yang saat ini menunjukkan tren positif.
Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka 5,04%, sementara Provinsi Banten mencatat angka yang lebih tinggi, yaitu 5,29%.
“apaian tersebut tidak lepas dari peran komunikasi publik yang efektif, transparan, serta didukung narasi media yang legal dan logis,” tuturnya.
Adapun rangkaian kegiatan, turut digelar sesi Talkshow bertema ‘Jurnalisme Berbudaya: Membangun Etika, Empati, dan Narasi Konstruktif dalam Ruang Publik Modern’.
Talkshow menghadirkan narasumber sekaligus pekerja seni dan budaya, Paksi Raras Alit, dengan Rija Fathul Bari, Asisten Direktur EPK dan LMSi, sebagai moderator.
Diskusi ini menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai budaya ke dalam praktik jurnalistik agar mampu menyajikan informasi yang tidak hanya faktual, tetapi juga humanis dan membangun. (*)
Reporter: Syirojul Umam











