MAJA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kecamatan Maja Ahmad Yunani prihatin sekaligus mendukung dengan surat terbuka yang dilayangkan warga Maja kepada Bupati Lebak dan Gubernur Banten yang meminta penutupan permanen tambang di wilayah Maja – Curugbitung.
Menurut dia, terbitnya aturan pembatasan jam opersional truk tambang belum lama ini tidak diindahkan oleh pengusaha tambang dan pengusaha armada. Hal itu akibat tidak adanya komitmen kuat dari bupati dan gubernur dalam menyikapi tambang-tambang ilegal ini.
“Aturan dan imbauan tidak diindahkan bahkan dilanggar, tetus apa gunanya bupati dan gunernur kami pilih, msalah galian saja tidak bisa mengatasi apalagi masalah bangsa yang lebih besar,” kata Ahmad Yunani, kepada wartawan, Selasa 25 November 2025.
Lanjutnya, dia bersama warga akan turun ke jalan jika surat yang dilayangkan tokoh dan Ulama Maja tidak digubris oleh Gubernur.
“Jika tidak mampu lebih baik Gubernur pulang aja ke kampung halaman, karena untuk jadi Gubernur Banten harus orang yang punya nyali dan berani,” ujarnya.
Ia menegaskan, siapapun yang mendukung galian tanah, dia minta untuk segera berhenti, karena keberadaanya tidak membawa manfaat dan kebaikan.
“Kami akan mengawal surat yang dilayangkan warga ini hingga Bupati dan Gubernur menutup nya secara permanen,” ucapnya.(*)











