Pemkot Tangsel Dukung Program Genting Dari BKKBN

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan (tengah) memberikan bantuan sembako kepada keluarga yang menjadi sasaran keluarga resiko stunting di kawasan Ciputat. Tri Budi/Bantenekspres.co.id

CIPUTAT,BANTENEKSPRES.CO.ID – Pemkot Tangsel memberikan mendukung penuh terhadap progam Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Program unggulan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKN tersebut dilakukan dengan pemberian makanan bergizi kepada mereka yang beresiko.

Bacaan Lainnya

Dalam pemberian makanan bergizi, Pemkot Tangsel dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangsel menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tangsel.

Baznas Kota Tangsel menjadi orang tua asuh beberapa masyarakat yang beresiko stunting. Dimana Genting adalah wujud tanggung jawab bersama masyarakat maupun orang tua sebagai salah satu cara efektif untuk menangani stunting secara swadaya.

Kepala DP3AP2KB Kota Tangsel Cahyadi mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Baznas Kota Tangsel dalam penanganan stunting yang ada di wilayahnya. “Kita berkolaborasi dengan Baznas Tangsel dengan Baznas menjadi orang tua cegah stunting,” ujarnya di aula kantor Kelurahan Serua Indah, Ciputat, Selasa, 25 November 2025.

Cahyadi menambahkan, dalam program Genting diperlukan kolaborasi semua pihak untuk dapat menjadi orang tua dan kali ini yang menjadi orang tua adalah Baznas. “Demikian stakeholter atau masyarakag dapat berperan serta baik pemerintah, swasta dan dunia usaha bisa terlibat dalam orang tua asuh ini,” tambahnya.

Menurutnya, pihaknya sudah menetapkan sasaran yang akan mendapatkan bantuan. Yang menetukan sasarna tersebut dari Dinas Kesehatan Kota Tangsel karena mereka tahu mana skala prioritas untuk diberikan bantuan.

“Secara angka di Tangsel selama 2025 ini ada 800an anak yang stunting. Dan sampai Juni 2025 ini ada penambahan 67 kasus stunting,” jelasnya.

Cahyadi berharap, angkanya tidak bertambah. Secara keseluruhan belum bisa diakses seluruhnya namun, skala prioritas sudah didata. Dengan bantuan tersebut diharapkan dapat digunakan sebaik mungkin dan sebijak mungkin supaya maksud dan tujuannya tercapai.

“Faktor penyebab stunting ini beragam, mulai dari gizi, pola asuh, lingkingan dan lainnya. Diharapkan kedepannya lebih peduli lagi dan penyebabnya bukan hanya 1 tapi banyak faktor,” tuturnya.

“Penerima dari Baznas ada yang balita, batita dan ibu hamil juga. Mudah-mudahan kedepan kita bisa menangani kasus stunting dengan lebih baik lagi,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan Selasa, 25 November 2025 sore mengunjungi rumah masyarakat yang menjadi sasaran pemberian bantuan orang tua asuh. Pilar mengunjungi rumah salah satu penerima bantuan, yakni milik Siswanto dan Lina Nurhandayani di Jalan Empang Sari II, RT4/7 Nomor 33B, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat.

Dimana anak pasangan tersebut bernama Muhamad Rafan yang berusia 2,5 tahun menjadi sasaran keluarga resiko stunting. Pilar mengatakan, dirinya bersama Baznas datang dan memberikan bantuan dana dan juga sembako kepada 280 keluarga yang terdata stunting atau anaknya mengalami stunting.

“Salah satunya kita mendatangi rumah orang tua yang anaknya mengalami stunting,” ujarnga.

Pilar menambahkan, itu adalah upaya percepatan Pemkot Tangsel dalam memulihkan atau mengurangi angka stunting atau penurunan angka stunting.
Hal itu merupakan upaya yang dilakukan bersama-sama, berkolaborasi antara Pemkot Tangsel dengan Baznas.

“Ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat, yaitu program Genting. Kita melaksanakan ini, sekali lagi dalam upaya penekanan angka stunting yang ada di masyarakat,” tambahnya.

Menurutnya, bantuannya yang diberikan berupa sembako dan uang sebesar Rp450 ribu. Jumlah 280 ini se-Tangsel. Sementara 280 keluarga dulu yang kita berikan. Insya allah nanti kedepan kita terus tingkatkan jumlah penerimanya supaya semua bisa mendapatkan manfaatnya,” jelasnya.

Pilar mengaku, bantuan tersebut merupakan stimulus untuk orang tua yang mengalami permasalahan keuangan untuk anak-anaknya yang stunting. Jadi program tersebut adalah turunan dari program pemerintah pusat yang diimplementasikan di Kota Tangsel.

“Kan kita sering diajak koordinasi dengan Pak Mendagri, Menteri Kesehatan, ada beberapa pemaparan. Ini salah satu program penting dari program pusat. Kita rumuskan di Tangsel, kita berkolaborasi dengan Baznas karena sebenarnya Baznas juga ada program serupa dalam penanganan masalah stunting,” tuturnya.

Pilar berharap, masyarakat Kota Tangsel semuanya sehat, anak-anaknya cerdas, kuat dan sehat. Dan juga angka stunting di masyarakat bisa terus menurun. Maka upaya tersebut bukan kerja Pemkot saja, bukan kerja kelas kita saja tapi, disitu ada Kader Kesehatan, disitu juga ada peran puskesmas, Ketua RW, Ketua RT, dan para pengurusnya, lalu juga tokoh-tokoh masyarakat.

“Jadi kolaborasi semuanya dalam melihat mana-mana yang menjadi prioritas untuk bisa diberikan bantuan untuk sasarannya tepat,” tutupnya. (*)

Pos terkait