Tahap Akhir Profiling ASN, 26 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pemkot Serang Jalani CACT

26 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama mengikuti Computer Assisted Competency Test (CACT) di Kantor UPT BKN Serang, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Minggu 23 November 2025. Foto: Aldi Alpian Indra/Bantenekspres.co.id

SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Pelaksanaan tes kompetensi tahap akhir bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Serang resmi digelar pada Minggu, 23 November 2025. Sebanyak 26 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama mengikuti Computer Assisted Competency Test (CACT) di Kantor UPT BKN Serang, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang.

Tes ini menjadi penutup rangkaian assessment kompetensi yang sebelumnya telah diikuti total 1.015 ASN dari berbagai jenjang jabatan. Pemerintah Kota Serang menyebut pelaksanaan ini merupakan langkah penting dalam implementasi Talent Management berbasis data dan kompetensi.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Daerah Kota Serang, Nanang Saefudin, mengatakan pelaksanaan CACT dilakukan untuk memastikan proses mutasi, rotasi, maupun promosi jabatan ke depan tidak lagi bergantung pada subjektivitas.

“Ke depan penempatan ASN harus sesuai kompetensi dan talenta masing-masing. Prinsipnya the right man on the right place,” ujar Nanang.

Ia menjelaskan hasil dari CACT akan dipetakan ke dalam nine box talent management, sebuah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengukur potensi, kinerja, sikap kerja, serta kompetensi individual ASN.

“Setiap pejabat nantinya ditempatkan dalam kotak penilaian yang berbeda. Hasil ini menjadi dasar penempatan jabatan, baik administrator, fungsional, maupun jabatan tinggi pratama,” katanya.

Nanang menyebut pelaksanaan tes ini sepenuhnya difasilitasi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan bersifat gratis. Jika dilakukan secara mandiri, biaya uji kompetensi serupa bisa mencapai Rp7 juta per peserta.

Menurutnya, hasil penilaian CACT berlaku nasional dan terintegrasi dengan sistem data talenta ASN seluruh Indonesia. Dengan begitu, ASN Kota Serang memiliki peluang mobilitas karier lebih luas.

“ASN yang menonjol bisa saja direkrut kementerian atau lembaga lain. Sistem baru ini membuka ruang karier yang lebih terbuka, tidak hanya stagnan di daerah,” jelasnya.

Meski digelar pada akhir pekan, Nanang mengapresiasi kedisiplinan peserta yang tetap hadir mengikuti tes. Ia berharap seluruh peserta mengikuti proses dengan sungguh-sungguh karena hasil ini akan berdampak langsung pada masa depan karier mereka. “Durasi tes empat jam, tetapi saya pesan jangan terburu-buru. Ini menentukan arah perjalanan karier masing-masing,” ucapnya.

Setiap jabatan punya standar dan tanggung jawab. Kalau tidak diberikan kepada orang yang tepat, hasilnya tidak maksimal. Secara prinsip agama pun, amanah harus diberikan kepada ahlinya,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Aldi Alpian Indra

Pos terkait