Ruang Kelas SDN Dan SMP Negeri di Kota Tangsel Akan Dipasang CCTV

SERPONG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel akan memasang kamera pengawas atau CCTV diseluruh SD Negeri dan SMP Negeri yang ada di Kota Tangsel. Hal tersebut untuk memantau atau upaya mencegah kekerasan yang bisa saja terjadi di ruang kelas.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, diwilayahnya saat ini terdapat 157 SDN dan 24 SMPN dan semuanya akan dipasang CCTV. “Semua SD dan SMP negeri sebenarnya sudah CCTV tapi, titik-titik tidak mengawasi semua sudut dan di dalam ruang kelas belum ada,” ujarnya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID, Kamis, 20 November 2025.

Bacaan Lainnya

Deden menambahkan, pihaknya dulu berangapan bila siswa yang ada di kelas diawasi oleh guru, sehingga pemasangan CCTV belum mendesak. Namun, dengan kejadian kasus bullying yang terjadi di SMPN 19 Tangsel membuat pemasangan CCTV di ruang kelas diperlukan.

“Selama ini diarea yang tidak diawasi guru seperti halaman, parkiran, lapangan, selasar yang sudah dipasangi CCTV,” tambahnya.

Menurutnya, untuk memasang CCTV di seluruh SDN dan SMPN membutuhkan biaya yang besar. Untuk SDN saja jumlahnya ada 157 sekolah, untuk masing-masing jenjang ada 4 kelas. Artinya disetiap sekolah membutuhkan 24 CCTV akan akan dipasang. Berarti, 157 sekolah x 24 CCTV maka diperlukan 3.768 CCTV.

Sementara itu SMPN jumlahnya ada 24 sekolah. Setiap jenjang masing-masing ada 11 kelas, artinya setiap SMPN membutuhkan 33 CCTV. Berarti 24 sekolah x 33 CCTV maka jumlahnya 792 CCTV.

“Rencana pemasangan CCTV ini akan kita dianggarkan pada 2026. Ini untuk antisipasi atau pencegahan bullying, pelecehan seksual dan dan lainnya,” jelasnya.

Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel tersebut mengungkapkan, penambahan CCTV di seluruh kelas dan lingkungan sekolah menjadi bagian dari upaya kami meyakinkan bahwa sekolah aman. Kejadian dugaan perundungan di SMPN 19 Tangsel menjadi pembelajaran dan memperkuat fasilitas pendukung dan memastikan seluruh program pencegahan tetap berjalan maksimal.

“Sekaligus ini menjadi pembelajaran penting untuk memperkuat fasilitas pendukung dan memastikan program pencegahan tetap berjalan,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Tri Budideden

 

Pos terkait