800 Anggota Redkar Kota Tangsel Tidak Aktif

Anggota Redkar Kecamatan Serpong mengikuti pembinaan peningkatan kapasitas angggota redkar Kecamatan Serpong di Telaga Seafood Serpong. Tri Budi/Bantenekspres.co.id

SERPONG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Sejak 2023 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel telah membentuk relawan pemadam kebakaran (Redkar). Sampai saat ini jumlah Redkar ada 1.674 orang yang tersebar di 54 kelurahan se-Kota Tangsel.

Namun, dari 1.674 anggota Redkar yang ada hanya 50 perser atau sekitar 800 orang yang aktif. Padahal, Redkar sebagai ujung tombak ditengah masyarakat memiliki peran penting dalam penanganan awal bila terjadi kebakaran.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel Ahmad Dohiri mengatakan, dari 1.674 anggota redkar yang telah dibentuk sekitar setengahnya tidak aktif. “Jadi yang aktif hanya 50 persen saja,” ujarnya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID seusai pembinaan peningkatan kapasitas angggota Redkar Kecamatan Serpong di Telaga Seafood Serpong, Kamis, 20 November 2025

Pria yang biasa disapa Adam tersebut menambahkan, anggota redkar selama ini telah dijamin atau dicover BPJS Ketenagakerjaan. Artinya bila terjadi insiden atau kecelakaan anggota redkar dijamin dua hal, yakni jaminan kecelakaan kerja dan kematian.

“Kalau kecelakaan diobati sampai sembuh.

Kalau kematian untuk bantuan kematian cash Rp50 juta dan sekitar Rp150 juta untuk biaya jaminan 2 orang anak sampai perguruan tinggi,” tambahnya.

Menurutnya, lantaran anggota redkar telah dicover BPJS Ketenagakerjaan maka pihaknya mendong bagi yang tidak agar melapor kepada Ketua Redkar Kelurahan masing-masing. Hal tersebut dilakukan agar anggota redkar yang tidak aktif tidak diikutkan peserta BPJS Ketenagakerjaan lagi.

“Selama ini banyak warga yang mau jadi anggota redkar tapi, tidak kita terima karena keterbatasan anggaran. Makanya, bagi anggota redkar yang tidak aktif agar lapor dan memberitahu supaya bisa diganti dengan anggota baru,” tambahnya.

Menururnya, fungsi pokok Redkar adalah sebagai mitra damkar untuk edukasi soal bahaya kebakaran. Fungsi Redkar juga dalam operasi pemadaman itu sebagai penanganan dini kebakaran.

Ada tiga tugas pokok redkar, yakni pra-kebakaran, pada saat kebakaran dan pasca kebakaran. Pra-kebaran yaitu mengikuti pelatihan, meningkatkan kapasitas dan pengetahuan terkait kebakaran.

“Anggota redkar juga ikut mengedukasi masyarakat dengan melakukan pembinaan atai edukasi kepada masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, fungsi redkar kedua adalah melakukan upaya dengan masyarakat, melakukan pemadaman sedini mungkin. Ketiga anggota Damkar datang, anggota redkar juga membantu tugas Damkar untuk pengamanan lingkungan. Supaya masyarakat tidak berkumpul dan termasuk memperlancar akses mobil damkar menuju lokasi.

“Termasuk tugas redkar adalah mengamankan sekitar lokasi kebakaran lantaran bisa saja ada oknum yang memanfaatkan situasi dengan mengambil barang-barang. Termasuk membantu damkar mencari sumber air,” tuturnya.

Selanjutnya tugas Redkar adalah membantu damkar mendata siapa korbannya, siapa yang terdampak, dampaknya apa, alamatnya apa dan lainnya. “Lalu kalau ada yang kecelakaan, yang membantu untuk membawa ke rumah sakit terdekat,” ungkapnya. (*)

 

Reporter: Tri Budi

Pos terkait