Proyek Drainase Depan PT Bosung Indonesia Mandek, Diberhentikan Ormas Akibat Kecewa Tak Bertemu Pihak Dituju

Proyek pembangunan drainase yang vital untuk penanganan banjir di Jalan Raya Pasar Kemis, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, terhenti total sejak Senin, 17 November 2025. Foto: Zakky Adnan/bantenekspres.co.id

RAJEG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Proyek pembangunan drainase yang vital untuk penanganan banjir di Jalan Raya Pasar Kemis, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, terhenti total sejak Senin, 17 November 2025.

Penghentian ini dipicu oleh sekelompok orang yang mengaku dari salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) di Banten.

Bacaan Lainnya

​Hingga Rabu, 19 November 2025, pantauan di lokasi menunjukkan aktivitas proyek Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) tersebut masih mandek. Proyek ini bertujuan mengatasi masalah banjir, khususnya di depan PT Bosung Indonesia.

Penghentian proyek drainase dengan panjang 185 meter, yang merupakan proyek lanjutan dari pekerjaan sebelumnya sepanjang 200 meter ini, berawal dari aksi sekelompok oknum ormas.

Menurut salah seorang warga setempat Haji Damhuri, sekelompok oknum ormas merasa kecewa karena tidak berhasil menemui orang yang mereka tuju di lokasi proyek.

“Kekecewaan tersebut berujung pada penghentian paksa seluruh aktivitas pekerjaan di lapangan,” ungkapnya, di lokasi.

Terhentinya proyek yang sangat dinantikan ini menuai kekhawatiran dari masyarakat. Warga betharap agar proyek penanganan banjir tersebut dapat segera dilanjutkan kembali.

“Proyek ini adalah upaya nyata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang untuk mengatasi genangan air yang kerap melanda Jalan Raya Pasar Kemis,” ujarnya.

​Di samping isu penghentian proyek oleh ormas, proyek drainase ini juga tidak terdapat papan informasi proyek di lokasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan publik mengenai transparansi penggunaan anggaran daerah.

Informasi penting yang tidak tercantum meliputi, sumber anggaran, pelaksana proyek, nilai anggaran, dan lama pelaksanaan proyek.

Ketiadaan papan informasi ini menambah daftar masalah yang menyelimuti proyek vital penanganan banjir di Kabupaten Tangerang. (*)

 

Pos terkait