JAKARTA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan llegal (Satgas PASTI) mewaspadai modus penipuan yang memanfaatkan Artificial Intelligence (Al) yang dapat merugikan masyarakat.
Sekretariat Satgas PASTI, Hudiyanto mengatakan, kemajuan teknologi dalam Al memiliki potensi untuk digunakan dalam penipuan dengan membuat tiruan suara (voice cloning) dan tiruan wajah (deepfake).
Teknologi Al memudahkan pelaku penipuan untuk merekam dan meniru suara seseorang seperti teman, kolega, atau keluarga.
“Dengan menggunakan suara yang sudah dipelajari tersebut, penipu dapat melakukan percakapan seolah-olah mereka adalah orang yang dikenal korban,” katanya dalam keterangan, Selasa 18 November 2025.
Lebih lanjut, AI ini juga memungkinkan pelaku penipuan untuk membuat video palsu yang meniru wajah dan ekspresi seseorang dengan akurat.
“Video ini dapat digunakan untuk meyakinkan korban bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan orang yang mereka kenal, sehingga korban merasa lebih percaya,” ujarnya.
Maka dari itu, Hudiyanto memberikan beberapa cara untuk mencegah adanya penipuan AI, mulai dari verifikasi informasi, bila masyarakat menerima permintaan yang tidak biasa, terutama yang meminta uang atau informasi pribadi, lakukan verifikasi terlebih dahulu dengan orang tersebut melalui saluran komunikasi yang lain.
Kemudian jaga kerahasiaan informasi pribadi, jangan pernah atau mudah memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada seseorang yang tidak dapat anda verifikasi dengan pasti identitasnya.
“Ketiga waspadai video atau suara yang terlihat atau terdengar tidak biasa meskipun datang dari orang yang dikenal,” ungkapnya. (*)
Reporter: Syirojul Umam











