Dampak Banjir di Daerah Pertanian, Harga Sayur Mayur Melonjak

Harga sayur mayur mengalami kenaikan yang cukup signifikan, terutama harga cabai

 

TANGERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID Harga cabai melonjak mencapai Rp65 ribu. Lonjakan harga tersebut disebabkan beberapa daerah dilanda banjir yang mengakibatkan gagal panen.

Bacaan Lainnya

Salah satu pedagang sayur di pasar Anyar Tangerang, Khodijah mengatakan, para pedagang sayur mayur mengeluhkan lonjakan harga selama pekan ini. Akibatnya penjualan menurun drastis.

“Harga cabai merah keriting sudah 3 hari ini naiknya tinggi sampai Rp65 ribu per kilogram. Wortel sudah seminggu lebih duluan naik sekarang kita jual Rp22 ribu,” ungkap Khodijah saat ditemui, 30 Oktober 2025.

Khodijah menyampaikan, beberapa jenis sayur mayur mengalami lonjakan harga yang lumayan tinggi, seperti wortel yang sebelumnya Rp15 ribu per kilogram, kini mencapai Rp22 ribu. Lonjakan harga yang melambung tinggi terjadi pada harga cabai keriting merah yang sebelumnya Rp40 ribu per kilogram kini mencapai Rp80 ribu.

“Selada juga ikut-ikutan naik sebelumnya Rp20 ribu sekarang Rp30 ribu,” ujarnya.

Menurut Khodijah, lonjakan harga sayur mayur disebabkan sejumlah daerah sentra pertanian dilanda banjir yang mengakibatkan gagal panen. Kondisi itu membuat pasokan ke pasar berkurang dan harga naik tajam. “Makanya barangnya sering kosong,” tambahnya.

Dia menuturkan, lonjakan harga sayur mayur terutama cabai berdampak menurunnya penjualan hingga 20 persen. Jika biasanya ia bisa menjual hingga 20 kilogram cabai per hari, kini hanya mampu menjual paling banyak 12 kilogram.

“Biasanya yang beli sekilo, sekarang jadi setengah kilo. Banyak yang ngeluh mahal,” ungkap Khofijah.

Dia berharap, adanya intervensi dari pemerintah dapat mengendalikan harga tanpa merugikan petani. Namun demikian, tidak membuat petani rugi. “Kalaupun terlalu murah kasihan para petani juga buat menutupi operasionalnya. Standar-standar aja,” ujarnya.

“Ya kita harapkan gak lama kondisi begini l, mudah-mudahan pasokan kembali lancar supaya harga bisa kembali normal,” pungkasnya.(*)

 

Pos terkait