TIGARAKSA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid akhirnya menutup produksi sementara PT Sukses Logam Indonesia (LSI). Alasannya jelas, pabrik dinilai menjadi ancaman serius bagi manusia dan lingkungan hidup.
Maesyal menghentikan produksi pabrik logam di Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, lewat surat keputusan tertanggal 17 Oktober. Surat nomor 500.16.6.6/10401/X/DLHK/2025 menjadi dasar Bupati Tangerang menghentikan kegiatan produksi pabrik.
“Diduga menyebabkan pencemaran udara dan kebisingan sehingga berdampak ketentraman dan kenyamanan masyarakat di lingkungan usaha,” begitu bunyi paragraf pertama surat keputusan.
“Mulai diterbitkannya surat ini agar saudara menghentikan sementara kegiatan produksi sampai adanya perbaikan dari hasil pengecekan melalui uji laboratorium pencemaran udara dan kebisingan Kementerian Lingkungan Hidup,” begitu tulis Bupati Tangerang di surat keputusan.
Sebelumya diberitakan bantenekspres.co.id, warga Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, mengeluhkan butiran batu bara yang mengotori rumahnya. “Udara di sini seperti racun. Tiap malam anak saya batuk,” kata Yayan, warga Kampung Cengkok, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Keluhan itu mewakili keresahan warga yang mengaku terganggu oleh bau menyengat, debu logam, dan suara bising dari aktivitas PT. Sukses Logam Indonesia (SLI). Mereka menilai pabrik yang pernah ditutup pada 2022 itu kembali mencemari lingkungan setelah beroperasi lagi sejak Agustus 2024.(*)











