Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie Bantah Terkait Isu Dana Mengendap di Bank Sebesar Rp1,1 Triliun

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie Bantah
Wali Kota Benyamin Davnie didampingi Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan, Sekda Bambang Noertjahjo memimpin rapat efisiensi anggaran di Aula Blandongan Puspemkot Tangsel. Foto : Miladi Ahmad/Bantenekspres.co.id

SETU, BANTENEKSPRES.CO.ID – Belum lama ini Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan terkait dana beberapa pemerintah daerah (Pemda) yang belum terpakai dan hanya mengendap di perbankan. Salah satu Pemda yang disinggung adalah Kota Tangsel.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Tangsel Bemyamin Davnie angkat bicara. Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut mengatakan, pihaknya mendapat kabar bahwa memang ada isu dana Pemkot Tangsel yang mengendap sebesar Rp1,13 Triliun. Dana tersebut bukan merupakan deposito namun, sisa kas yang belum ditarik oleh pihak ketiga penyedia jasa dan proyek.

Bacaan Lainnya

“Tapi penagihan dari pihak ketiga secara prinsip pekerjaan kontraktual sudah selesai, tender sudah selesai dan sekarang lagi pengerjaai fisik konstruksi,” ujarnya kepada wartawan di DPRD Kota Tangsel, Kamis, 23 Oktober 2025.

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut mengaku, yang belum tertagih tersebut lantaran pihak ketiga belum menagih ke Pemkot Tangsel karena, masih ada waktunya. Biasanya diawal Desember mereka baru menagih termin ketiga atau keempat.

“Jadi sampai akhir tahun anggaran kita sudah keliatan berapa aisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa)-nya dan berapa yang diserap. Artinya dana yang mengendap ini untuk belanja proyek yang belum tertagih, kalau untuk lainnya seperti gaji dan lainnya itu sudah selesai,” tambahnya.

Menurutnya, dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp4,8 Triliun sampai hari ini sudah terealisasi Rp 3,4 Triliun atau 87 persen. “Kalau serapan belanja baru 51,35 persen, jadi baru terealisasi dari Rp5 Triliun itu baru Rp2,56 triliun,” jelasnya.

Pak Ben mengungkapkan, posisi kas daerahnya saat ini sebesar Rp963 miliar dan penerimaan telah mencapai Rp3,4 Triliun sampai 19 Oktober 2025. “Pengeluaran sudah Rp2,6 Triliun dan sisanya akan ditagihkan sampai ahkir tahun,” tuturnya. (*)

 

Pos terkait