Kecamatan Sukamulya Diarahkan Jadi Sentral Budidaya Jagung

Kecamatan Sukamulya
Camat Sukamulya Khalid Mawardi. Foto: Zakky Adnan/bantenekspres.co.id

SUKAMULYA, BANTENEKSPRES.CO.ID – Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengarahkan Kecamatan Sukamulya menjadi sentral pengembangan budidaya jagung di Kabupaten Tangerang. Demikian disampaikan Camat Sukamulya Khalid Mawardi, di kantornya, Kamis, 23 Oktober 2025.

“Jagung pulut ini, jagung yang manfaatnya, khasiatnya, dan rendah gula juga, baik untuk kita,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Selain jagung pulut, lanjutnya, juga diarahkan menjadi sentral pengembangan jagung hybrida di Kecamatan Sukamulya. Berdasarkan data BPP Kaliasin, sebanyak 20 petani yang mengembangkan tanamam jagung di Kecamatan Sukamulya.

Kemudian, berdasarkan keterangan petani jagung, bahwa lahan seluas 2.000 meter memerlukan modal Rp2 juta. Hasilnya, bisa mencapai dua kali lipat lebih dari modal.

“Durasi waktu panennya pun tidak terlalu lama. Dari masa tanam ke masa panen kurang lebih 2 bulan 15 hari,” jelasnya.

Selain itu, para petani pun tidak hanya menanam jagung saja di lahan yang sama. Para petani juga melakukan tumpang sari dengan menanam sayur-mayur, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.

“Besar harapan, hal itu bisa menurunkan angka inflasi,” ucapnya.

Bahkan, lanjutnya lagi, hasil tanam petani bisa dikembangkan menjadi bahan pokok kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Sukamulya.

Khalid mengatakan, kendala penanaman jagung pulut hanya dari segi waktu yakni, tidak lebih dari 3 hari, jagung pulut sudah harus diolah agar cita rasa dan manfaat masih terjaga.

Sebelumnya dikutip dari website resmi Pemkab Tangerang, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid melakukan panen jagung pulut di Desa Kaliasin, Kecamatan Sukamulya, Senin, 20 Oktober 2025.

Pada kesempatan tersebut, Moch Maesyal Rasyid menyampaikan, bahwa panen jagung pulut di lahan seluas kurang lebih 2.000 meter persegi dengan masa tanam sekitar dua bulan bisa menghasilkan sekitar 8 kuintal jagung pulut.

“Jika dihitung dengan harga jual Rp12.000 per kilogram, maka perputaran uang yang dihasilkan mencapai kurang lebih Rp9.600.000 dalam dua bulan. Artinya, petani bisa mendapatkan sekitar Rp4,7 juta setiap bulannya,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa jagung pulut merupakan salah satu komoditas pertanian yang menjanjikan dan bernilai ekonomi tinggi jika digeluti secara serius.

“Jagung pulut ini merupakan bahan pangan yang potensial dan bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat karena harganya cukup stabil bila dilakukan dengan serius dan benar,” ujarnya.

Dirinya pun berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda agar tidak malu dan sungkan jadi petani. Dengan teknologi informasi saat ini, banyak petani yang dengan tekun dan serius menggeluti dunia pertanian mampu menjadi petani milenial yang sukses

“Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang jangan malu dan sungkan bertani, karena dengan dukungan teknologi informasi saat ini dan ketekunan, bertani juga dapat memberikan hasil yang menguntungkan,” imbuhnya. (*)

Pos terkait