Sebelum Direlokasi, Warga Terdampak Radioaktif Dilakukan Pengecekan Hingga Ke Sendal

CIKANDE,BANTENEKSPRES.CO.ID – Puluhan warga terdampak Radioaktif Cesium 137, sudah dilakukan pengecekan di Puskesmas Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Rabu 22 Oktober 2025.

Pengecekan dilakukan, dimulai dari cek darah lalu ke seluruh tubuh, hingga pakaian sampai ke alas kaki yang dipakai seperti sendal dan sepatu, yang bertujuan untuk mengetahui apakah warga tersebut ada yang terpapar radioaktif atau tidak.

Bacaan Lainnya

Dari hasil pengecekan, tidak ada satupun warga yang terindikasi terpapar Radioaktif Cesium 137, bahkan pakaian hingga alas kaki yang dipakai pun tidak ditemukan adanya paparan tersebut.

Sehingga, mereka semua dinyatakan bersih atau terbebas dari paparan Radioaktif Cesium 137, dan langsung direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan Brin, Bapeten, dan Kemenkes, yang dihadiri Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Kepala Dinsos Kabupaten Serang Yadi Priyadi Rochdian, Kapolsek Cikande AKP Tatang, dan pejabat lainnya.

Salah satu warga terdampak Radioaktif Cesium 137 bernama Dawiyah (37) mengatakan, hasil dari pemeriksaan tidak ada satupun warga yang akan direlokasi terpapar Radioaktif Cesium 137.

Pemeriksaan diawali cek darah, lalu seluruh tubuh, hingga pakaian yang dikenakan hingga alas kaki seperti sandal dan sepatu yang dikenakannya, menggunakan alat khusus dari pemerintah pusat.

“Periksa cek darah, pakaian juga seperti baju celana, sampai ke sendal saya juga diperiksa takut nempel radioaktifnya, Alhamdulillah hasilnya bagus semua. Tadi pemeriksaannya tidak lama, mulainya jam 9 tidak ada yang terpapar radioaktif,” katanya di lokasi pemeriksaan.

Dawiyah asal Kampung Barengkok, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, mengaku, tidak mengetahui bahwa ada Radioaktif Cesium 137 di sekitar rumahnya, karena sebelumnya tidak ada sosialisasi yang dilakukan.

Dirinya baru mengetahui Radioaktif Cesium 137 ini, sejak adanya petugas datang ke rumahnya untuk melakukan pengecekan Radioaktif Cesium 137, dan diminta untuk pindah atau direlokasi.

“Tadinya saya tidak tau apa itu radioaktif, tiba-tiba ada petugas yang datang ngecek ke rumah saya katanya ada radioaktif nya. Saya juga tidak tau bahayanya apa, karena saya dan suami dan anak saya tidak kerasa apa-apa dan gejala-gejala juga tidak ada seperti biasa aja,” ujarnya.

Dikatakan Dawiyah, jarak rumahnya ke titik Radioaktif Cesium 137 berada lumayan jauh, namun tetap diperiksa dan diminta untuk relokasi ke tempat yang lebih aman.

Dirinya mengaku, setuju dengan adanya relokasi karena khawatir dirinya beserta keluarganya malah terpapar Radioaktif Cesium 137.

“Rumah saya mah agak jauh ke titik radioaktif itu, saya setuju aja lah dipindahkan demi kebaikan saya, suami dan anak saya. Pindahnya tidak jauh, anak-anak tetap sekolah ada bantuan seragam juga, kita pindah bawa doang, pakaian tidak dibawa,” ucapnya.

Kata Dawiyah, relokasi dilakukan selama satu bulan dan mendapatkan banyak bantuan untuk keperluan rumah tangga selama relokasi.

Bantuan yang didapatkan yaitu, sembako, pakaian termasuk seragam sekolah, kasur, alat masak, hingga uang tunai Rp5 juta, untuk keperluan hidup selama relokasi.

“Sudah dapat sembako, rumah kontrakan sebulan sudah dibayarkan, uang juga dapat, pakaian, dan lainnya untuk keperluan rumah tangga,” tuturnya.

Dirinya berharap, Radioaktif Cesium 137 ini bisa hilang total supaya bisa kembali ke rumahnya secepat mungkin, agar bisa kembali beraktivitas seperti berjualan, bekerja, dan lainnya.

“Mudah-mudahan cepet beres biar cepet pulang ke rumah, karena kalau tinggal di tempat orang kan tidak nyaman ya, semoga cepat selesai,” katanya. (*)

 

Reporter : Agung Gumelar

 

Pos terkait