LEBAK,BANTENEKSPRES.CO.ID – Masyarakat sekitar wisata Baduy luar tepatnya di Terminal Ciboleger yang berada di Desa Bojongmenteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten mengeluhkan sampah yang menumpuk dan tidak ada yang menangani.dipenuhi, sehingga menimbulkan bau tak sedap membuat pengunjung tidak nyaman. Karena, Terminal Ciboleger sendiri merupakan salah satu akses utama wisatawan yang hendak berkunjung ke Kampung Adat Baduy, Desa Kanekes.
Herdi, warga setempat yang juga juru parkir mengatakan, dia dan warga lain secara sukarela mengumpulkan sampah dengan memasukkannya ke dalam karung. Makin hari, tumpukan karung berisi sampah makin tinggi karena tidak ditangani.
Kata Herdi, sampah-sampah itu berasal dari wisatawan yang transit sebelum memasuki kawasan Baduy dengan berbagai jenis, mulai dari makanan hingga yang paling dominan ialah sampah plastik. Karena sudah beberapa hari tak diangkut, tumpukkan sampah itu kini berbau dan cukup menganggu.
“Sudah beberapa hari gak diangkut, jadi warga inisiatif memasukan kedalam karung,” ujarnya.
Nana Mulyana, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak menyatakan, tumpukan sampah itu sendiri sebetulnya tanggung jawab dari pemerintah desa Bojongmenteng. Hal itu berdasarkan Perda no 4 tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah. Dalam hal ini, Pemerintah desa juga harus berkoordinasi dengan pengelola Terminal Ciboleger.
Menurut Nana, keterlibatan Pemerintah daerah melalui DLH, perlu adanya penandatanganan kerja sama penanganan sampah antara DLH, Pemerintah Desa, maupun pengelola terminal. Adapun poin kesepakatannya ialah terkait retribusi pengelolaan sampah ke kas daerah.
“Kalau ke DLH, hitungannya perkubik itu Rp44 ribu. Satu bak 5 kubik, jadi bayar ke kas daerahnya Rp220 ribu,” kata Nana.
Persoalannya, baik pihak desa maupun pengelola Terminal Ciboleger hingga saat ini tidak ada itikad untuk melakukan penandatanganan kerjasama tersebut. Ungkap Nana, pihak desa beralasan bahwa pihak terminal tidak memberikan retribusi sampah ke desa, sementara pihak terminal mengaku tidak menarik uang retribusi sampah dari pedagang maupun pengunjung.
“Kalau tidak ada kerjasama, ya kita tidak bisa menangani,” kilahnya.(*)
Reporter : A Fadilah











