BOJONEGARA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Puluhan Masyarakat Kecamatan Bojonegara turun ke jalan melakukan aksi damai, menyikapi maraknya truk tambang yang melintas di jalan Bojonegara-Puloampel, Rabu 22 Oktober 2025.
Massa aksi membawa beberapa tuntutan yang disampaikan mulai dari, penutupan aktivitas tambang, melarang truk tambang luar daerah masuk ke Bojonegara.
Kemudian, pelebaran akses jalan agar tidak menimbulkan kemacetan, dan pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) karena kondisi jalannya kini gelap ketika malam.
Pantauan di lokasi, aksi damai dilakukan di tengah jalan Bojonegara-Puloampel yang selalu dilewati truk tambang, tepatnya di Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.
Aksi dimulai sekitar pukul 09.30 WIB, satu persatu masa aksi menyuarakan aspirasinya hingga pukul 10.30 WIB aksi damai pun selesai.
Kemacetan panjang pun terjadi imbas aksi damai ini, karena dilakukan ditengah jalanan, terdapat aparat kepolisian dari Polsek Bojonegara hadir, untuk melakukan pengamanan dan penertiban lalu lintas.
Dalam penyampaian orasinya, keberadaan truk tambang menyebabkan masalah serius mulai dari kemacetan, intensitas debu yang tinggi, hingga sering menimbulkan kecelakaan.
Kecelakaan yang diakibatkan truk tambang dinilai sudah sering terjadi, bahkan sampai menelan puluhan korban.
Tidak hanya itu, masyarakat sekitar mayoritas terkena penyakit Ispa yang diduga diakibatkan oleh debu truk tambang.
Masa aksi meminta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, tidak hanya sekedar menerapkan jam operasional truk tambang.
Melainkan, mereka meminta untuk melakukan penutupan terhadap aktivitas proyek tambang tersebut, agar kejadian seperti kecelakaan, terserang penyakit Ispa tidak terjadi lagi di Serang Barat.
Apabila aspirasi mereka tidak direalisasikan, mereka akan kembali melakukan aksi dengan jumlah demonstran yang lebih besar. (*)
Reporter : Agung Gumelar











