SERPONG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) terus bertambah. Hal tersebut terlihat dari jumlah kasus yang terjadi terjadi selama 9 bulan tahun ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, dari Januari hingga 27 September 2025 pihaknya mencatat telah terjadi 533 kasus DBD di wilayahnya.
“Tahun lalu kasus DBD ada 754 tapi. Dari Januari hingga 27 September 2025 kasus DBD di Tangsel sudah mencapai angka 533 kasus,” ujarnya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID, Jumat, 3 Oktober 2025.
Allin menambahkan, bila dilihat kasus mingguannya tren DBD selama 2025 menurun. Pada Agustus kasus DBD sempat diangka 70 per minggunya namun, pada September turun menjadi 40 kasus.
Pihaknya bersyukur, meskipun kasus DBD melonjak namun tidak ada kasus kematian. “Sampai saat ini tidak ada yang meninggal dan mudah-mudahan bisa terus diturunkan dengan bersama-sama masyarakat melakukan gerakan satu rumah satu jumantik melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara bersama-sama,” tambahnya.
Menurutnya, dari 533 kasus yang terjadi selama 2025 terdiri dari 287 kasus DBD terjadi pada laki-laki dan perempuan 246 kasus. Sedangkan usia paling banyak menyerang usia dewasa 15 hingga 44 tahun.
“DBD ini banyak banyak menyerang usia-usia produktif. DBD itu kan ditularkan melalui nyamuk dan ada virusnya, nyamuk bisa gigit dimana saja dan usia produktif banyak terserang karena mobilitasnya banyak,” jelasnya.
Wanita berkerudung tersebut mengaku, penyakit DBD bisa menyerang siapa saja namun, kembali lagi kepada kekebalan tubuh masing-masing. “Selain melakukan PSN kita juga harus menjaga kekebalan tubuh kita agar tetap baik, makan makanan bergizi, olahraga, perilaku hidup dan sehat,” tuturnya.
“Berdasarkan penyelidikan, pada saat pemeriksaan dirumah dan ditemukan jentik maka diasumsukan orang ini kena DBD di rumah. Kalau tidak ada jentik di rumah kemungkinan kena di luar baik tempat kerja dan lainnya,” tuturnya.
Mantan Direktur RSU Kota Tangsel tersebut menuturkan, satu-satunya cara untuk menghindari penyakit DBD adalah dengan menggalakan kembali pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3 M plus dengan program gerakan 1 rumah 1 jumantik.
“Saya mengimbau masyarakat untuk menguras, menutup dan menghindari gigitan nyamuk. “Jangan sampai ada tempat untuk berkembang biak nyamuk,” tutupnya. (*)