Nasi Tutug Oncom Pamulang, Nasinya Saja Sudah Enak!

PAMULANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Nasi Tutug Oncom? Bagi sebagian orang mungkin kedengarannya aneh namun, bagi masyarakat yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat tentu tidak asing lagi dengan makanan tersebut.

Saat ini banyak resto atau restoran yang menyediakan berbagai makanan namun, tutug oncom masih menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmatnya. Bagi masyarakat yang ingin mencoba dan mencicipinya bisa mengunjungi Warung Nasi Tutug Oncom (TO) Pamulang.

Bacaan Lainnya

Di warung yang beralamat di Jalan Pamulang Permai I, Blok AX 33/21 Pamulang tersebut menyajikan makanan khan Sunda dan salah satunya Nasi Tutug Oncom yang menjadi andalan.

Pemilik Nasi Tutug Onco. Pamulang Iim Ibrahim mengatakan, nasi tutug oncom adalah kuliner khas Tasikmalaya yang terdiri dari nasi dan olahan oncom dengan bumbu kencur yang menjadi ciri khasnya.

Kata tutug sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti tumbuk. Dalam pembuatannya, oncom ditumbuk hingga menjadi butiran kasar lalu dijemur di bawah sinar matahari,” ujarnya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Iim menambahkan, yang membedakan nasi tutug oncom di warungnya dibanding dengan tempat lain adalah penggunaan oncomnya. “Oncom pada umumnya dibuat menggunakan bahan ampas tahu namun, kita pakai oncom Bandung atau pakai bahan dasar kacang, jadi bukan ampas tahu,” tambahnya.

Menurutnya, dengan bahan tersebut membuat nasi dan oncom bisa menyatu dengan nasi dan menjadi lebih pulen.

“Nasinya saja sebernya sudah enak tapi, lebih enak dimakan bersama bakwan jagung, tahu dan tempe goreng dan ayam goreng, plus lalapan dan sambal gowang (hanya diulek dan tidak pakai bumbu macam-macam). Jadi pas dimakan tidak ramai,” jelasnya.

Iim mengaku, masyarakat bisa pesan nasi tutug oncom dengan kombinasi dadar telur, gepuk (empal). “TO ini kalau disini seperti nasi uduk, atau nasi kuning. Jadi Nasi TO ini konsepnya makan nasinya saja sudah bisa makan,” tuturnya.

Untuk dapat bisa menikmati nasi tutug oncom di warung yang buka sejak 2006 tersebut tidaklah mahal. Nasi TO dibandrol mulai harga Rp27 ribu hingga Rp36 ribu per paket.

Selain nasi TO, warung tersebut juga menyediakan menu lainnya, salah satunya nasi bakar. Nasi bakar disajikan dengan gorengan-gorengan, yakni ayam, gepuk, ikan mas dan nila. “Nasi putih yang dibumbui dengan berbagai bumbu dibungkus daun pisang lalu dibakar. Harganya mulai Rp26 ribu sampai Rp33 ribu per porsi,” tuturnya.

Iim juga menyediakan menu lainnya, yakni nasi timbel, sop gurame, gurame bakar, gurame goreng, karedok, oseng kangkung, oseng toge dan lainnya. Untuk minuman tersedia berbagi jus buah segar yang harganya dari Rp15 ribu hingga Rp18 ribu per gelas.

Ada juga berbagai kopi, baik panas dan dingin, dimana kopi yang digunakan masih berbentuk biji dan digiling langsung bila ada yang memesan. “Pilihannya ada espreso, tubruk, amerikano, V60, kapocino, gula aren dan lainnya. Harganya cuma Rp8 ribu sampai 20 ribu per gelas,” ungkapnya.

Tak hanya itu, di warung Nasi TO tersebut juga meyediakan camilan Wingko Tangsel.

Wingko tersebut buat sendiri dan rasanya bervariasi, ada nangka, pisang dan kelapa.

“Istimewanya kita buatnya dadakan jam 5 pagi dan dijamin enak rasanya dan tanpa bahan pengawet. Harga cuma Rp3.000 per biji,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Tri Budi

 

Pos terkait