PERIUK,BANTENEKSPRES.CO.ID – Gubernur Banten, Andra Soni meninjau gedung SMAN 15 Kota Tangerang di Kecamatan Periuk Kota Tangerang. Gedung sekolah tersebut miring lantaran adanya pergeseran tanah.
ironisnya pihak sekolah masih saja menggunakan gedung miring tersebut untuk proses belajar mengajar. Kondisi gedung miring diketahui sejak 2016. Para orang tua siswa mengkhawatirkan terjadi insiden yang tidak diinginkan.
Andra Soni mengungkapkan, kondisi bangunan SMAN 15 Kota Tangerang lantaran adanya pergeseran tanah sehingga perlu dilakukan rehabilitasi.
Dia juga langsung menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan Lukman Nurhakim untuk segera melakukan rehabilitasi guna menghindari risiko yang tidak diinginkan.
“Saya minta pak Kadis Pendidikan untuk segera dilakukan rehabilitasi agar tidak terjadibrisiko yang tidak kita inginkan,” ungkap Andra Soni usa meninjau kondisi bangunan SMAN 15 Kota Tangerang yang miring, Kamis, 2 Oktober 2025.
Dia juga menekankan, apabila tidak bisa dilakukan rehabilitasi, Dinas Pendidikan segera melakukan relokasi sekolah tersebut di wilayah yang sama. “Kalau memang tidak bisa direhabilitasi, kita minta direlokasi sekolahnya tapi tetap di wilayah kecamatan ini,” tandasnya.
Sebelumnya, Andra Soni juga sempat meninjau bangunan SMAN 14 Kota Tangerang yang ambrol. Beberapa atap ruangan bangunan sekolah tersebut ambrol lantaran diterjang angin kencang saat hujan deras mengguyur wilayah Kota Tangerang, belum lama ini.
Andra Soni didampingi Wali kota Tangerang Sachrudin dan Wakil Wali Kota Maryono dan jajaran Dinas Pendidikan meninjau ruangan yang atapnya ambrol.
Andra Soni mengatakan, pihaknya meninjau beberapa ruangan yang atapnya ambrol lantaran diterpa angin kencang saat hujan deras.
“Ada beberapa kelas dan ruangan lain SMAN 14 Kota Tangerang mengalami kerusakan akibat angin kencang,” ungkap Andra Soni, kepada wartawan, Kamis 2 Oktober 2025.
Melihat kondisi kerusakan sekolah tersebut, dia langsung menginstruksikan Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan Provinsi Banten Lukman Nurhakim untuk segera melakukan perbaikan dalam waktu dekat ini.
“Di anggaran perubahan tahun 2025 ini Insya Allah bisa segera dilakukan perbaikan,” kata Andra Soni.
Dikatakannya, ruang kelas yang atapnya ambrol tersebut saat ini tidak digunakan untuk proses belajar mengajar. Para siswa direlokasi sementara menggunakan ruang laboratorium yang dinilai sangat representatif.
“Supaya KBM tidak terganggu tadi pak Kepsek bilang sementara sebagai pengganti ruang kelas menggunakan ruang laboratorium, jadi tidak terganggu proses belajar mengajar disini,” ujarnya.
Dia berharap, kejadian seperti ini tidak terjadi lagi khususnya di wilayah Provinsi Banten. “Mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Dan ini memang bangunan lama yah, tadi juga pak Kepsek bilang mengingat usia bangunan pak Kepsek minta dilakukan perbaikan seluruhnya. Tetapi kita akan lakukan secara bertahap, nah di anggaran perubahan tahun ini yang rusak akibat puting beliung akan segera dilakukan,” pungkasnya.
Sementara itu,, Kepala Sekolah SMAN 14 Kota Tangerang, Ade Gunawan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Banten, Andra Soni melakukan peninjauan bangunan rusak SMAN 14 Kota Tangerang akibat diterjang puting beliung pada 23 September 2025 lalu.
Ade menyebut, dengan melihat langsung kondisi bangunan yang rusak, Gubernur Banten akan merealisasikan perbaikan bangunan tersebut di tahun ini.
Dia menyampaikan, sebanyak empat ruangan atap bangunan SMAN 14 yang Ambrol, diantaranya satu ruang kelas, ruang guru, toilet guru dan sekitarnya serta ruang ekstra kurikuler.
“Alhamdulillah pak Gubernur tadi menekan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk segera melakukan perbaikan melalui anggaran perubahan tahun ini. Karena kalau menggunakan dana BOS untuk perbaikan berat tidak bisa,” ungkap Ade saat ditemui.
“Saya sangat berterima kasih kepada pak Gubernur yang langsung menginstruksikan Dindik agar segera dilakukan perbaikan,” sambungnya.
Dia menyatakan, sejak berdirinya bangunan SMAN 14 Kota Tangerang pada 2006 lalu. Hingga saat ini belum pernah dilakukan revitalisasi atau perbaikan besar. Adanya kejadian yang menimpa ini, pihaknya sangat mengkhawatirkan kondisi bangunan sekolah tersebut. Terlebih, Oktober ini kerap kali hujan deras disertai angin kencang.
“Jujur saja dengan kondisi bangunan sekolah ini, kami juga was-was semua guru was-was. Kita ini khawatir karena atap bangunan masih menggunakan kayu, masih bangunan lama. Untungnya saat kejadian adanya puting beliung di malam hari,” paparnya..
Dia menuturkan, sejak adanya kejadian tersebut, rombongan belajar yang menempati kelas yang rusak, pihaknya langsung merelokasi proses belajar belajar (KBM) ke ruang laboratorium biologi.
“Kita relokasi ke ruang laboratorium biologi, kita mencegah khawatir terjadi hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya. (*)