TIGARAKSA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Wabup Tangerang Intan Nurul Hikmah terima audiensi Pengurus Wilayah (PW) Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Provinsi Banten diruangan kerjanya, belum lama ini.
Audiensi tersebut sebagai sarana silaturahmi atas undangan dirinya dan perhatian yang mendalam dengan isu literasi digital masyarakat, khususnya di Kabupaten Tangerang.
Wabup Tangerang Intan Nurul Hikmah menyambut baik momen audiensi dan menyampaikan ucapan terima kasih, sekaligus kekagumannya bahwa ternyata ada Relawan TIK yang siap bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang, saya menyambut baik atas adanya Relawan TIK dan siap melibatkannya dalam berbagai program pemerintahan terkait, baik di lingkungan pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta pemerintahan desa dan UMKM,” ucapnya, melalui keterangan yang diterima bantenekspres.co.id, Rabu, 1 September 2025.
Terkait literasi digital masyarakat, Wabup Tangerang juga melihat bahwa masyarakat perlu bijak dalam penggunaan media sosial, serta akselerasi literasi digital Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Tangerang, sebagai perpanjangan tangannya. Sehingga komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat terjalin dengan baik, tanpa ada fitnah, adu domba, berita tidak valid dan tendensius.
“Rasanya kita sangat perlu mengedukasi masyarakat agar dapat jeli dan paham membaca data, sehingga tidak mudah menyimpulkan berbagai informasi secara tidak utuh. Ini merupakan bagian dari literasi digital, sehingga ke depannya diharapkan dengan sikap kritisnya masyarakat Kabupaten Tangerang, tahu kemana tempat menyampaikan kritik dan saran secara konstruktif dan membangun,” ujarnya.
Di sisi lain, lanju Wabup Tangerang, Pemkab Tangerang memiliki belasan ribu ASN yang merupakan potensi, dimana setiap individu dapat menjadi Government Public Relation (GPR) atau Influencer di wilayah masing-masing.
“Bagaimana tidak, Pemkab Tangerang memiliki potensi belasan ribu ASN setidaknya bisa menjadi jembatan informasi dan komunikasi kepada masyarakat lainnya, tentang apa yang akan, sedang, dan telah dilakukan sebagai bagian dari hak informasi publik,” ujarnya.
Lebih lanjut, kanal-kanal pengaduan dan permohonan informasi itu bisa tersampaikan melalui kanal yang tepat. Menurutnya itu hal yang sangat baik dan perlu peningkatkan edukasi secara merata ke berbagai sektor, melalui gerak kolaboratif.
“Mudah-mudahan Relawan TIK bisa menjadi bagian itu,” ungkapnya.
Ketua Relawan TIK Provinsi Banten Ahmad Taufiq Jamaludin mengungkapkan, ada delapan langkah tindak yang ingin diupayakan oleh Relawan TIK khususnya, dalam pergerakannya di wilayah Provinsi Banten
Meliputi, pertama, sebagai perpanjangan tangan Kemenkomdigi RI dan membantu program pemerintah daerah.
Kedua, pemberdayaan dan pengarusutamaan gender atau Gender Equality Social Inclusion (GESI) di bidang TIK.
Ketiga, pembentukan desa informatif, pendampingan digitalisasi desa, dan desa melek digital melalui optimalisasi domain .desa.id. (dot desa dot id).
Keempat, pendampingan dan akselerasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Go Digital.
Kelima, pembentukan Relawan TIK Kampus (Komisariat), ekstrakurikuler ICT Club di sekolah/madrasah, dan AI dan Coding Club.
Keenam, edukasi literasi digital kepada masyarakat. Ketujuh, pemberdayaan TIK dalam berbagai sektor. Kedelapan, membangun masyarakat informatif.
“Dari delapan langkah tindak ini, kami berharap bisa terus bergerak di hulu sehingga bisa memitigasi dampak bahaya digital di masyarakat. Seringkali kasus di hilir menjadi polemik bangsa ini seperti peretasan akun perbankan (scam) yang sudah jadi ranah penegakan hukum, belum lagi judi online, atau anak yang kecanduan game/gawai dengan berbagai dampak buruknya seperti perkataan kasar. Ini harus menjadi perhatian orang tua, bila dibutuhkan bisa melakukan konsultasi kepada psikiater,” imbuhnya. (*)
Reporter: Zakky Adnan