Inflasi Kota Tangerang Terkendali di Angka 1,96 Persen

BANTENEKSPRES.CO.ID, KOTA TANGERANG–Harga kebutuhan pokok di Kota Tangerang dalam enam bulan terakhir terkendali. Tidak ada lonjakan Harga yang cukup berarti. Indeks inflasi di Kota Tangerang pada September 2025 terkendali di level rendah, di angka 1,96 persen.

Pemkot Tangerang berhasil menjaga stabilitas inflasi sesuai dengan target standar nasional dalam enam bulan terakhir yakni 1,58 persen (Juni, 2025), 2,03 persen (Juli, 2025), 1,78 persen (Agustus, 2025) dan 1,96 persen (September, 2025).

Bacaan Lainnya

Upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Pemkot Tangerang dengan sejumlah program senantiasa menjadi perhatian utama pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi serta melindungi daya beli masyarakat.

Salah satu program unggulan Wali Kota Tangerang Sachrudin dan Wakil Wali Kota Maryono Hasan Gampang Sembako mampu menjaga inflasi di angka rendah. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan apresiasi kepada Wali Kota Tangerang Sachrudin yang mampu menekan inflasi dengan sangat baik.
 

“Dari sekian banyak daerah, hanya sembilan yang benar-benar menunjukkan upaya maksimal dalam mengendalikan inflasi. Pemerintah daerah tersebut memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kestabilan harga bagi masyarakatnya. Saya melihat mereka sebagai aparatur sipil negara yang bekerja sepenuh hati dan sungguh-sungguh mencintai rakyatnya,” ujar Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir.
 

Wali Kota Tangerang Sachrudin, menyampaikan, capaian ini merupakan hasil kerja sama seluruh elemen di Pemkot Tangerang. Ia menegaskan, bahwa berbagai program telah dan terus dijalankan demi menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
 

Beberapa langkah nyata yang konsisten dilakukan menggelar pasar murah, bazar murah, serta bazar UMKM di berbagai event. Rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Forkopimda, Bulog, dan BPS.

Gerakan menanam, dengan pembagian bibit cabai serta penebaran ikan konsumsi di sungai. Sidak pasar dan distributor, untuk mencegah penahanan barang serta memantau harga dan stok kebutuhan pokok.

Realisasi Belanja Tak Terduga (BTT) dalam bentuk bantuan biaya pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi transportasi dari APBD, berupa tarif Rp2.000 untuk angkutan kota milik Pemkot Tangerang, dan tarif gratis bagi pelajar.

Dan tentunya, kerja sama pasokan bahan pokok, termasuk dengan daerah penghasil komoditas, Bulog Cabang Tangerang, dan BUMD Kota Tangerang. Termasuk juga kerja sama pengadaan beras dengan perusahaan di Cipinang, Jakarta Timur.
 

“Kami akan terus berupaya menjaga pasokan bahan pokok, menstabilkan harga, serta memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja sama. Ini bukti nyata kami hadir dan peduli untuk masyarakat, khususnya Kota Tangerang,” jelasnya.

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono menuturkan, indeks inflasi pada September ini menununjukkan stabilitas daya beli masyarakat di Kota Tangerang.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang menunjukkan indeks inflasi pada bulan ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni 2,15 persen (2024) dan 1,96 persen (2025).

“Indeks inflasi terbaru dengan hasil yang cukup positif, hal ini menjadi bukti keberhasilan kebijakan dan program pengendalian harga dan pasokan komoditas di Kota Tangerang berjalan efektif. Stabilitas inflasi bulan ini juga dilengkapi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) hanya sebesar 107,48,” ujar Ruta, Rabu (1/10/25).

 
Adapun komoditas penyumbang inflasi terbesar pada bulan ini mulai dari emas, mobil, sampai beberapa pangan pokok seperti daging ayam, bawang merah, sampai minyak goreng. (adv)

Pos terkait