TANGERANG,BANTENEKSPRES CO.ID – Masa perawatan dan perbaikan Bangunan Pasar Anyar berakhir September 2025 ini. Namun atap bangunan Pasar Anyar masih banyak yang bocor. Hal itu kerap kali dikeluhkan para pedagang.
Seperti pedagang Buku kitab, Gufron Sulaiman. Dia mengungkapkan, di masa perawatan, perbaikan kerusakan bangunan yang dilakukan sub kontraktor tidak ada perubahan berarti. Kebocoran atap bangunan masih saja terjadi ketika Kota Tangerang diguyur hujan. Sedangkan masa perawatan berakhir di September ini.
“Masih bocor dimana-mana, yang mengerikan bocor dekat panel listrik, bahkan ada rembesan air titik lampu,” ungkap Gufron saat ditemui, Selasa, 30 September 2025.
Gufron yang juga Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Anyar menyampaikan, beberapa kali Wali Kota Tangerang bersama jajarannya meninjau kerusakan-kerusakan kondisi bangunan Pasar Anyar tersebut. Bahkan Wali Kota melalui Balai Prasarana Permukiman (BPPW) perwakilan Provinsi Banten sempat meminta dilakukan perbaikan secara optimal
“Waktu itu sudah disampaikan dalam rapat koordinasi. Pak Wali sudah minta perbaikan-perbaikan kerusakan bangunan pasca dilakukan revitalisasi. Tapi saya melihat sampai saat ini tidak ada perubahan,” bebernya
Dia menilai, kebocoran yang paling parah terjadi pada sambungan dak beton bangunan lantai 2 dan 3. Meski telah dilakukan penambalan, rembesan air ketika hujan deras tetap terjadi. Belum lagi dari sambungan pipa paralon yang pecah hingga saat ini belum diganti.
“Yang paling ngeri itu rembesan air di titik instalasi lampu sama atap diatas panel listrik,” ujarnya.
Selain kebocoran, adanya sumbatan di saluran air atau drainase di lingkungan Pasar Anyar, sehingga terjadi genangan air. “Saluran air kurang lebar, jadi air meluber, air mengalirnya saja tidak jelas kemana,” ungkapnya lagi.
Menurut Gufron, apabila dilakukan serah terima bangunan Pasar Anyar dari Kementerian PUPR, Pemkot Tangerang harus melakukan penolakan sebelum perbaikan dilakukan secara optimal oleh pihak PT PP Urban selaku pelaksana.
Dikatakan Gufron, Pemkot Tangerang harus bersikap tegas kepada BPPW Provinsi Banten dan pihak pelaksana “Saran saya, Pemkot jangan mau terima dulu bangunan yang masih bermasalah, justru Pemkot minta dilakukan perpanjangan masa perawatan,” tegasnya.
“Kalau kondisi bangunan seperti ini dengan anggaran yang cukup fantastis wajar saja kita sebagai rakyat dan penghuni pasar mempertanyakannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR melakukan revitalisasi bangunan Pasar Anyar Tangerang. Proyek revitalisasi yang menelan anggaran sebesar Rp123 miliar tersebut dilakukan oleh PT PP Urban sebagai pemenang tender.
Proyek revitalisasi bangunan dengan luas 24.660 meter persegi dengan total kios sebanyak 1.676 unit itu rampung Maret 2025.
Sejak Juni lalu para pedagang Pasar Anyar secara bertahap mengisi jatah kiosnya masing-masing. Namun, bangunan yang baru saja dilakukan revitalisasi malah memberikan ketidaknyamanan bagi para pedagang lantaran kerap bocor hingga terjadi genangan di area Pasar Anyar ketika hujan deras mengguyur Kota Tangerang.(*)
Reporter : Abdul Aziz