SDN Wanakerta II dan Orangtua Khawatir MBG Berujung Keracunan

SDN Wanakerta II dan orangtua, khawatir dan ragu jika ada program MBG yang berujung keracunan pada siswa usai memakan makanan dari program MBG. Randy/Bantenekspres.co.id

SINDANGJAYA,BANTENEKSPRES.CO.ID – SDN Wanakerta II, Kecamatan Sindang Jaya, sampai saat ini belum mendapatkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), walaupun demikian ada keraguan dari pihak sekolah terkait banyaknya kasus keracunan makanan dari program MBG. Sehingga, pihak sekolah khawatir dan ragu jika siswanya keracunan makanan.

Apalagi, pihak ahli gizi menyarankan kepala sekolah untuk mencicipi makanan MBG guna mencegah adanya keracunan pada siswa. Hal tersebut, membuat pihak sekolah enggan melakukan karena pihak sekolah bukan yang meminta melainkan hanya menerima program MBG dari pemerintah pusat.

Bacaan Lainnya

Kepala SDN Wanakerta II Ahmad Luwih mengatakan, bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima program MBG, karena memang belum ada jadwal yang pasti. Akan tetapi, pihaknya juga khawatir jika nanti ada siswa yang keracunan usai memakan makanan dari program MBG dan itu membuat dirinya delima.

“Sebenarnya program MBG ini bagus, tetapi ada ke khawatiran dari saya selaku kepala sekolah. Saya takut siswa saya keracunan, makanya saya khawatir karena kita tidak tahu menu makanan apa saja dan prosesnya masakannya bagaimana,”ujarnya kepada Bantenekspres.co.id, Senin 29 September 2025.

Ahmad menambahkan, bahwa pihaknya juga tidak mau mencicipi makanan MBG yang katanya mencegah keracunan pada siswa, harusnya pihak dapur MBG memastikan makanan sehat dan steril. Artinya, ketika di serahkan ke siswa untuk di konsumsi tidak ada masalah. Dan pihak sekolah, bukan yang bertanggung jawab dalam hal ini.

“Ya harusnya pihak penyelenggara memastikan makanan yang diberikan sehat, seperti lauk yang sesuai dengan gizi, tidak menggunakan bahan yang tidak layak. Jadi bukan sekolah atau kepala sekolah yang memastikan tetapi pihak penyelenggara yang memastikan bahwa makanan yang diberikan aman dan sesuai dengan kandungan gizi yang telah di tentukan,”paparnya.

Sementara itu, Iis salah satu orangtua siswa kelas IV SDN Wanakerta II menjelaskan, bahwa dirinya takut jika anaknya keracunan, apalagi melihat berita yang beredar ada yang menggunakan ayam tiren sebagai lauk di MBG. Jadi, dirinya takut anaknya keracunan usai makan dari MBG.

“Kalau sampai terjadi keracunan, saya tidak akan diam. karena bahaya jika di konsumsi anak-anak, apalagi pihak penyelenggara tidak mau bertanggungjawab jika terjadi keracunan. Kita tidak mau itu terjadi, lebih baik perbaiki dulu semuanya jangan anak sekolah di jadikan korban dari MBG,”tutupnya. (*)

Pos terkait