Ulama dan Akademisi Tekankan Jaga dan Perkuat Kerukunan Masyarakat Kota Tangerang

Ulama dan Akademisi
Ilustrasi; Tugu Perbatasan Kota Tangerang.

CILEDUG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Tokoh ulama Kita Tangerang, Ustaz Muhammad Abdul Rasyid Dahlan mendesak Forum Komunitas Pimpinan Daerah (Forkominda) Kota Tangerang, bijak dalam menyikapi sebuah permasalahan.

Pimpinan stakeholder mudah terbawa arus oleh kelompok yang diduga berniat membangun kebencian dan permusuhan terhadap sesama anak bangsa di Kota Tangerang.

Bacaan Lainnya

“Kepada Wali Kota Tangerang, Kapolres, Dandim 0506/TGR dan Forkominda lainnya saya titip Kota ini untuk tidak dijadikan komoditi membangun kebencian dan permusuhan sesama anak bangsa,” ungkap Ustaz Abdul Rosyid, dalam keterangannya.

Dia menegaskan, agama tidak mengharamkan perbedaan. Sebagaimana Allah dan Rasul-Nya memberi ruang itu. Rasulullah mengajarkan umatnya untuk membangun kerukunan dan keharmonisan di tengah lingkungan meskipun masing-masing memiliki keyakinan.

“Saling menghormati perbedaan adalah kunci untuk membangun kerukunan dan keharmonisan di tengah masyarakat. Dengan begitu kita dapat kualitas hidup masyarakat. Mari kita menghormati perbedaan itu dan membangun keharmonisan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Ustaz Abdul Rosyid menegaskan, warga Kota Tangerang tidak untuk tidak mudah terbawa arus oleh kepentingan kelompok yang ingin berupaya menghadirkan keriuhan di tengah masyarakat.

Pemeliharaan kerukunan umat, kata Abdul Rosyid, merupakan kewajiban seluruh warga negara beserta instansi pemerintah, sesuai pengamalan Pancasila. Selama ini masyarakat Kota Tangerang yang multikultural terus menjaga semangat kerukunan dan keharmonisan dan saling menghormati satu sama lain.

”Ini menjadi tanggung jawab kita bersama menjaga kota kita ini dengan penuh keharmonisan, keguyuban dan kerukunan dengan saling menghormati satu sama lain,” ujar Abdul Rosyid yang juga pengurus Masjid Al Madinah, CBD Ciledug.

“Kepada stakeholder, saya titip, saya wasiatkan Kota ini untuk lebih merekatkan anak bangsa. Jangan biarkan potensi gesekan horizontal bertambah dan melebar,” pungkasnya.

Sementara itu, seorang akademisi, Ahmad Syailendra menekankan, Pemkot Tangerang segera melakukan langkah konkret untuk mengatasi persoalan yang bergulir di tengah masyarakat Kota Tangerang,

“Pemkot Tangerang melalui Kesbangpol lebih memberikan tindakan yang Konkret untuk Persoalan kebangsaan,” ungkap Syailendra.

Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tangerang juga dapat berperan untuk menguatkan kerukunan dan harmonisasi melalui nasehat-nasehat keagamaan dan kebangsaan yang selama ini di Kota Tangerang terasa sejuk agar semakin sejuk.

“Dengan begitu Insya Allah masyarakat Kota Tangerang semakin damai semuanya, tinggal para ulama dan umara bersatu padu untuk umat dan bangsa,” papar Syailendra.

“Kami menitik beratkan pada keharmonisan dan kerukunan anak bangsa demi persatuan dan untuk kemajuan. Jangan tercerai berai,” pungkasnya. (*)

Pos terkait