Hasil Asesmen Keluar, Banyak ASN Perlu Tingkatkan Digitalisasi

Kepala BKPSDM Kabupaten Serang Surtaman saat diwawancarai wartawan beberapa hari lalu. Foto : Agunggumelar/Bantenekspres.co.id

SERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang menyebutkan, hasil asesmen terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) telah keluar hasilnya, ternyata banyak yang kurang mampu menguasai teknologi digitalisasi atau gaptek.

Sehingga, untuk meningkatkan kompetensinya pihaknya berencana bakal melaksanakan diklat dan bimtek, kepada ASN tersebut agar bisa mampu menguasai teknologi digitalisasi atau tidak gaptek.

Bacaan Lainnya

Kepala BKPSDM Kabupaten Serang Surtaman mengatakan, dari 2.000 ASN mengikuti asesmen ada 1.242 ASN yang kurang mampu menguasai digitalisasi, yang dibagi dalam masing-masing jabatan seperti level S3, S2, S1, D4, D3, staf, dan eselon IV.

Pada level pelaksanaan kompetensi manajerial sosio kultural, untuk staf ada 107 orang kurang optimal, eselon III satu orang kurang optimal, dan eselon IV delapan orang kurang optimal.

“Selanjutnya, kompetensi literasi digitalisasi level staf ada satu orang, advance nol, basic 1.242 orang kurang optimal. Sehingga, dinyatakan untuk 1.242 ASN ini kurang mampu dalam menguasai teknologi digital, atau bisa disebut juga gaptek,” katanya, Rabu 17 September 2025.

Surtaman mengatakan, tidak ada lulus atau tidak lulus dalam asesmen, yang ada hanya dilakukan diklat bagi ASN yang kurang melek digitalisasi, untuk meningkatkan kompetensinya agar menciptakan ASN multi tasking.

ASN yang gaptek ini, mayoritas dari generasi kolonial atau terdahulu seperti kepala sekolah, perawat, bidan, yang kelahirannya dibawah 1970 perlu dilakukan diklat kompetensi lagi.

“Diklatnya ini seperti, IT, coding AI, dan lainnya, yang akan dianggarkan 2026 yang artinya tahun depan akan dilaksanakan diklat ini. Hal ini dilakukan, supaya mereka lebih meningkatkan digitalisasi karena zamannya sekarang ini digital,” ujarnya.

Surtaman mengaku, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik, meskipun banyak ASN yang kurang menguasai digitalisasi.

Kendati demikian, gaptek ini juga jangan dibiarkan khawatir semakin tingginya tuntutan digitalisasi, semakin sulit nantinya ASN untuk menguasainya.

“Sehingga, kita berikan diklat sejak dini, semakin hari kan digitalisasi ini semakin berkembang dan penggunaannya juga semakin canggih. Jadi, kita juga harus beradaptasi agar semuanya serba digitalisasi, untuk memudahkan masyarakat,” ucapnya. (*)

Reporter : Agung Gumelar

Pos terkait