Kapolsek dan Keluarga GoJek Merah Putih Ngaji Bareng di Majelis Gubah Rasulullah

Kapolsek Rajeg AKP Yono Taryono bersama komunitas ojol Keluarga GoJek Merah Putih ngaji bareng di Majelis Gubah Rasulullah, di Pendopo Ndalem Ponpes Technopreneur As Shofa Rajeg, Kabupaten Tangerang, Minggu malam, 31 Agustus 2025. Foto: Dokumentasi Ponpes Technopreneur As Shofa Rajeg

RAJEG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Kapolsek Rajeg AKP Yono Taryono bersama komunitas ojol Keluarga GoJek Merah Putih ngaji bareng di Majelis Gubah Rasulullah, di Pendopo Ndalem Pesantren Technopreneur As Shofa Rajeg, Kabupaten Tangerang, Minggu malam, 31 Agustus 2025.

Pada kesempatan tersebut, Kapolsek Rajeg AKP Yono Haryono mengajak jamaah dan masyarakat Rajeg untuk bersama menjaga keamanan dan kondusifitas.

Bacaan Lainnya

“Apabila ada kelompok yang akan membuat keonaran bisa kita cegah,” ujarnya.

Sebab, menurutnya, cita-cita para pendiri bangsa adalah untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Di tempat yang sama, Ketua Keluarga GoJek Merah Putih M Apri Supriyadi mengucapkan terima kasih kepada jamaah Majelis Gubah Rasulullah atas perhatian dan doanya kepada rekan ojek online yang menjadi korban dalam aksi demo pada Jumat, 29 Agustus 2025 lalu.

“Semoga menjadi amal baik kita semua,” harapannya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Technopreneur As Shofa Rajeg Gus Nurrohman mengajak jamaah dan umat Islam semua agar turut mendoakan negeri, juga bermuhasabah untuk keselamatan Bangsa Indonesia.

“Pertama, kita hanya berharap kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Hanya Allah yang mampu menyelamatkan negeri ini,” ucapnya.

Karena itu, ia berharap kepada Allah Subhanahu Wa Taala memberikan kesejukan dan ketenangan di hati masyarakat Indonesia.

“Kedua, kita perlu berwasilah kepada para kekasih Allah yang telah Ikhlas dan rida mendirikan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gus Nur Rohman yang juga sebagai Wakil Ketua PWNU Banten dan Pengurus PCINU Hongkong mengajak agar anggota DPR tidak sombong dan lupa dengan jasa para pahlawan, ulama yang telah gugur.

“Kita nggak rela kalau perjuangan para pahlawan, para ulama, kiai, dan rakyat ini harus berantakan hanya karena ulah mereka yang duduk manis di kursi kekuasaan, agar jangan sombong dan ngomong seenaknya, sehingga hati kami sakit. Lalu, masyarakat boleh kritis tapi juga wajib membela persatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.

Ia menambahkan, muhasabah adalah tindakan mengevaluasi, merenungi, dan mengoreksi diri sendiri terhadap segala perbuatan, pikiran, dan niat yang telah dilakukan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam Islam, muhasabah merupakan amalan yang dianjurkan untuk memperkuat keimanan, meningkatkan kualitas ibadah dan akhlak, serta mempersiapkan diri untuk perhitungan (hisab) di akhirat. (*)

Pos terkait