Ini Alasan Sekolah Rakyat di Kota Tangsel Belum Beroperasi

Sekolah rakyat masih dalam tahap renovasi di Gedung BLK, Jalan Kencana I Nomor 20, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangsel, belum lama ini. Foto: Miladi Ahmad/ bantenekspres.co.id

SERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Sekolah Rakyat (SR) program dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk tingkat menengah atas yang berlokasi di Tangerang Selatan atau Kota Tangsel belum beroperasi.

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten, Dicky Hardiana menjelaskan alasan belum beroperasinya sarana pendidikan ini.  Menurutnya, saat ini gedung Sekolah Rakyat Kota Tangsel masih dalam tahap renovasi.

Bacaan Lainnya

Namun demikian, Dicky memastikan, sekolah tersebut dipastikan akan segera beroperasi di bulan Agustus 2025. Menurut Dicky, Berdasarkan informasi yang diterima Dicky, renovasi SR di Tangsel segera rampung, dan akan beroperasi pada 15 Agustus 2025 mendatang.

“Tinggal nunggu selesai (renovasi-red), Insya Allah tanggal 15 informasi yang saya terima, mudah-mudahan sesuai rencana,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 4 Agustus 2025.

Ia menjelaskan, SR di Tangsel telah menampung 150 siswa yang terbagi dalam 6 rombongan belajar (rombel). Siswa tersebut merupakan hasil pendataan yang berasal dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN), ratusan siswa tersebut merupakan warga yang masuk dalam data miskin ekstrim.

“Untuk siswa sudah ada, jadi nanti kalau sudah rampung mereka akan dipanggil,” ujarnya.

Sementara untuk SR di Kabupaten Lebak dengan jumlah 100 siswa dalam 4 rombel sudah lebih dulu beroperasi karena gedungnya sudah rampung.

“Kalau di Tangsel itu masuk kategori 1B tahap 2, kalau di Lebak tahap 1 udah beroperasi kemarin,” ungkapnya.

Adapun penempatan siswanya, SR di Lebak akan dikhususkan bagi masyarakat miskin yang ada di wilayahnya. Sedangkan di Tangsel diberikan kepada warga yang ada di 7 kabupaten kota.

“Untuk yang tahap 1 B ada dua usulan, pertama dari Pemprov dan usulan Pemda Lebak, yang Lebak khusus untuk masyarakat Lebak, untuk Pemprov kami mengambil 7 kabupaten kota yang belum ada SR-nya, cuma lokasinya di Tangsel,” tuturnya.

Sementara untuk tenaga pendidiknya, kata Dicky sudah dipersiapkan untuk dua sekolah SR di Banten. Adapun penyeleksiannya dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten.

“Gurunya itu dari Pemprov juga, proses seleksi itu prosesnya itu di Dindik,” ungkapnya. (*)

Reporter: Syirojul Umam

Pos terkait