Dewan Desak BPPW Banten Serius Awasi PT PP Urban Perbaiki Bangunan Pasar Anyar Tangerang

Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Arief Wibowo. Foto: Abdul Aziz/bantenekspres.co.id

TANGERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – DPRD Kota Tangerang mendesak Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Banten serius dalam mengawasi perbaikan-perbaikan kerusakan bangunan yang dikerjakan PT PP Urban selaku pelaksana.

Wakil Ketua II DPRD Kota Tangerang, Arief Wibowo menegaskan, bangunan gedung Pasar Anyar Tangerang setelah dilakukan revitalisasi masih perlu dilakukan perbaikan oleh pihak pelaksana yaitu PT PP Urban selaku pemenang tender senilai Rp123 miliar.

Bacaan Lainnya

Banyaknya kerusakan pada bagian gedung kerap kali dikeluhkan para pedagang Pasar Anyar, jangan sampai nantinya setelah dilakukan serahterima dari pemerintah pusat kepada Pemkot Tangerang malah menjadi beban Pemkot Tangerang.

“Hampir seluruh pedagang sudah menempati dan berjualan di kios-kios Pasar Anyar. Para pedagang kerap mengeluhkan bangunan atap gedung banyak yang bocor, pipa paralon pecah sehingga menimbulkan rembesan. Kalau hujan deras genangan air sampai masuk ke kios pedagang. Ini menjadi catatan penting dan harus dituntaskan perbaikannya. Pihak BPPW harus melototi benar-benar titik-titik bagian yang bocor dan harus diperbaiki secara serius, tidak asal-asalan,” ungkap Arief saat dihubungi, Minggu, 3 Agustus 2025.

Menurutnya, meski revitalisasi bangunan Pasar Anyar anggarannya bersumber dari pemerintah pusat, namun demikian, bangunan yang menjadi pusat pelayanan perbelanjaan di Kota Tangerang, pemerintah perlu memastikan bangunan tersebut sudah memiliki standarisasi yang baik dan layak fungsi.

“Yang menjadi catatan kita bersama bangunan Pasar Anyar jangan sampai terkesan bangunan sekedarnya, walaupun saya paham ini kan anggarannya dari APBN, tapi setelah diserahterimakan ke Pemkot Tangerang kan tanggung jawab kita. Jangan sampai nantinya menjadi beban Pemkot, beban kita juga,” tegas Arief.

Dia menandaskan, ketika bangunan Pasar Anyar diserahterimakan kepada Pemkot Tangerang dipastikan bangunan sudah dalam kondisi baik, tidak ada lagi permasalahan yang menjadi sorotan masyarakat terutama para pedagang, seperti banyaknya titik bocor pada atap gedung dan sambungan dak beton.

“Diharapkan dengan tenggat waktu yang tersisa ini, sekitar dua bulan lagi ya, benar-benar semua permasalahan itu tanpa terkecuali, dikawal, didorong dan dipastikan terselesaikan,” ujarnya.

“Jangan sampai nanti waktu garansi sudah lewat akhirnya masalah tidak selesai. Maka itu kita juga sebagai yang menerima sarana dari pemerintah pusat tanggung jawab untuk mengawalnya, upaya semua masalah itu terimplementasi dan tereksekusi sebelum masa garansi atau masa retensi ini berakhir,” ujarnya.

Dia menyebut, kondisi bangunan Pasar Anyar Tangerang saat ini belum siap difungsikan. Terlebih masih banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) di luar gedung Pasar belum dibenahi. Menurutnya, PKL-PKL di luar gedung Pasar tersebut juga menjadi masalah besar bagi para pedagang di dalam gedung. Sebab, PKL di luar gedung Pasar Anyar dapat mengurangi omset bahkan dapat mematikan para pedagang di dalam gedung itu sendiri.

“Pasar ini sebuah ekosistem. Jadi permasalahannya bukan hanya masalah bangunan yang belum layak fungsi, tapi saya juga mendapat banyak aduan masih banyak pedagang-pedagang liar di luar yang justru mematikan dan mengurangi omset pedagang yang resmi di dalam. Ini kan ironis,” sebut Arief politisi dari Fraksi PKS.

Dia berharap, dinas terkait dapat membenahi secara serius PKL-PKL di luar gedung Pasar Anyar. Menurut dia, ketika ekosistem pasar tidak dapat dilakukan penataan secara komperhensif dan optimal agar fungsi Pasar Anyar dapat berjalan sesuai yang dicita-citakan Pemkot Tangerang, yaitu menjadi lokasi wisata belanja.

“Kalau PKL-PKL diluar bangunan Pasar Anyar dibiarkan bukan tidak mungkin keberadaan bangunan baru Pasar Anyar justru tidak akan banyak manfaatnya.Pemkot sendiri harus bersikap, melakukan penataan, penertiban. Sehingga kemudian kita bisa memastikan pasar anyar ini hidup kembali sesuai dengan fungsinya, sesuai dengan tujuan peruntukan revitalisasi,” tegasnya lagi.

“Jangan sampai sebaliknya kita cuma menghadirkan bangunan fisik tapi mati, gak ada ruhnya, gak sesuai apa yang dicita-citakan,” tandasnya.(*)

Pos terkait