CIPUTAT,BANTENEKSPRES.CO.ID – Pemprov Banten sejak 10 April 2025 lalu melaksanakan program pemutihan pajak kendaraan. Program tersebut bertujuan untuk menghapus denda serta tunggakan pajak kendaraan dari tahun-tahun sebelumnya.
Program tersebut awalnya berakhir pada 30 Juni 2025 namun, diperpanjang hingga 31 Oktober mendatang. Dengan adanya program tersebut pemilik kendaraan yang memiliki kewajiban pajak tertunggak dapat merasa lebih terbantu pasalnya, mereka hanya perlu membayar pajak untuk tahun berjalan saja.
Kepala UPTD Pengelolaan Pendapatan Daerah Ciputat, Provinsi Banten Beny Pribadi mengatakan, program tersebut disambut baik oleh masyarakat terutama saat awal dan akhir-akhir sebelum program tersebut diperpanjang.
“Animo masyarakat sebelum program ini diperpanjang sangat baik tapi, setelah diperpanjang animo masyarakat mulai berkurang,” ujarnya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID, Jumat, 1 Agustus 2025.
Beny menambahkan, sejak program tersebut diperpanjang sekarang antusias masyarakat tidak terlalu ramai dan kembali seperti sebelum ada program tersebut. Hal tersebut kemungkinan masyarakat banyak keperluan atau pertimbangn yang lain selain untuk membayar pajak kendaraan bermotor.
“Mungkin masyarakat sudah mengejar diprogram kemarin pada saat awal, setelah itu mungkin faktor sekolah anak, mungkin karena masih panjang waktunya jadi belum bayar. Masyarakat kita kan biasanya diakhir-akhir ramai lagi,” jelasnya.
Menururnya, saat ini per hari sekitar 1.200-1.300 unit kendaraan yang pemiliknya membawar pajak kendaraan. Jumlah tersebut jauh menurun dibanding saat awal-awal program itu dimulai, yakni sekitar 2.000 hingga 4.000an.
“Diprogram ini paling banyak masyarakat yang urus balik nama dan bayar pajak 5 tahunan,” tuturnya.
Beny mengungkapkan, pihaknya mencatat relealisasi penerimaan PKB dan BBNKB selama 7 bulan, yakni dari 1 Januari hingga 1 Agustus 2025. Dimana target penerimaan PKB sebesar Rp338,2 miliar dan realisasinya telah mencapai Rp199,01 miliar. Sedangkan opsen PKB sebesar Rp125,7 miliar.
Target penerimaan BBNKB sebesar Rp233,3 miliar dan realisasinya telah mencapai Rp99,8 miliar. Untuk opsen BBNKB sebesar Rp63,8 miliar.
“Total keseluruhan target Rp571,6 miliar, realisasinya Rp298,8 miliar. Total opsen keseluruhan realisasinya Rp189,6 miliar,” tutupnya. (*)