Tangsel Dapat Bantuan Pangan Beras 36 Ton untuk Dibagikan Juni-Juli

Warga antre menunggu pembagian bantuan pangan beras di Kelurahan Ciater, Serpong, Kota Tangsel, Rabu 30 Juli 2025. Foto : Miladi Ahmad/Bantenekspres.co.id

SERPONG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Pemkot Tangsel mendapat bantuan pangan beras 36 ton alokasi Juni-Juli 2025. Jumlah tersebut diperuntukan bagi 18.024 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 7 kecamatan yang ada di Kota Tangsel.

Penyaluran bantuan pangan beras tersebut secara simbolis dilakukan oleh Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan kepada masyarakat di Aula Kantor Kelurahan Ciater, Rabu, 30 Juli 2025. Dimana liding sektor penyaluran bantuan pangan beras tersebut adalah Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan, penyaluran cadangan beras pemerintah untuk alokasi Juni dan Juli 2025. “Dasar pembagian beras ini adalah surat dari Kepala Bapanas tahun 2025,” ujarnya saat sambutan, Rabu, 30 Juli 2025.

Yepi menambahkan, untuk 2025 Kota Tangsel mendapat alokasi beras untuk 18.024 KK, total berasnya 36 ton yang tersebar di 7 kecamatan. “Pamulang dapat 4.600 KK, Setu 2.014 KK, Serpong 2.130 KK KK, Serpong Utara 1.134 KK, Pondok Aren 2.674 KK, Ciputat 2.941 KK dan Ciputat Timur 1.920 KK,” tambahnya.

Menurutnya, data penerima bantuan pangan beras adalah data tunggal sosial ekonomi nasional. Tahun ini penyedia Bulog dan sekaligus penyalurannya.

“Untuk Kelurahan Ciater yang dapat bantuan pangan beras asa 440 KK dan disemua kelurahan disalurkan hari ini juga,” jelasnya.

Yepi mengaku, masing-masing KK mendapat bantuan pangan beras 20 kilogram untuk Juni dan Juli. “Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi kita semua, dan kita berharap kedepannya adalagi bantuan beras,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, bantuan pangan beras yang disalurkan tersebut merupakan alokasinya untuk Juni dan Juli.

“Ini adalah agenda penting bagi masyarakat. Terimakaish kepada Bapanas dan Bulog Tangerang dalam penyaluran beras cadangan pangan pemerintah dan juga mendukung pensasaran pencepatan pengahapusan kemiskinan ekstrem dengan menggunakan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN),” ujarnya.

Pilar menambahkan, dalam waktu 3 bulan sekali Pemkot dan Kementerian selalu melakukan memperbaharui data pemerima manfaat. “Se-Tangsel ada 18.024 KK yang dapat bantuan beras dengan total 36 ton dan masing-masing dapat 20 kg beras,” jelasnya.

Pilar mengaku, untuk Kecamatan Serpong ada 2.310 KK yang mendapat bantuan pangan beras. Sedangkan di Kelurahan Ciater ada 422 KK yang dapat bantuan pangan beras.

“Mudah-mudahan beras ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan berharap program ini selalu berkelanjutan. Setelah Juni-Juli diharap ada bantuan lagi selain beras,” tutupnya.

Ditempat yang sama, Kepala Perum Bulog Cabang Tangerang Omar Syarif mengatakan, pemberian bantuan pangan tersebut terkesan baru. “Memang baru setelah 6 bulan berhenti. Bukan hanya berhenti bantuan pangannya juga tapi, termasuk berhenti penyaluran bantuan beras lainnya,” ujarnya.

“Karena saat itu bulog fokus membeli gabah dari patani diseluruh Indonesia. Bantuan pangan ini kembali bergulir selama 2 bulan dan sama seperti halnya bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk 6 paket stimulus,” tambahnya.

“Penerima bantuan kalau ingin dapat beras lain kita punya program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan disingkat (SPHP) dan disalurkan dengan harga bervariasi, yakni Rp11 ribu sampai Rp12.500 per kg,” tutupnya. (*)

Reporter: Tri Budi

Pos terkait