SERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Gubernur Banten secara tegas meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten untuk melaporkan kondisi setiap sekolah baik SMAN maupun SMKN yang ada di Banten.
Hal ini dilakukan buntut adanya ratusan siswa di SMKN 8 Kota Tangsel yang belajar di lantai tanpa menggunakan mebeler sebagai alat penunjang belajar.
Andra mengatakan, laporan yang dibuat Dindikbud Banten itu nantinya bisa memberikan gambaran yang akurat tentang keadaan sekolah demi perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan, serta untuk menangani berbagai permasalahan.
“Saya sudah tugaskan Plt untuk mendata, dan menginformasikan kondisi setiap sekolah baik yang baru dibangun, yang akan dibangun, maupun yang telah lama dibangun, jadi kondisi toilet dan sebagainya,” katanya saat ditemui di KP3B, Kota Serang, Rabu 30 Juli 2025.
Ia menegaskan, kondisi sekolah yang belum siap untuk melakukan proses belajar mengajar seperti di SMKN 8 jangan pernah terulang. Terlebih sudah dua tahun sekolah tersebut berjalan namun belum di lengkapi dengan sarana dan prasarana yang mumpuni.
“Perlu menjadi perhatian dindik, sekolah itu harus siap bagaimana mau belajar kalau belajarnya di lantai. Padahal Provinsi Banten punya anggaran yang cukup untuk itu,” ungkapnya.
Menurut Andra, mebeler tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung proses belajar siswa. Maka dari itu pihaknya akan terus melakukan percepatan pembangunan, salah satunya lewat aduan atau laporan dari masyarakat agar dapat segera ditindaklanjuti.
“Jadi harus ada percepatan yang dilakukan bareng-bareng, saya terima kasih atas masukan teman-teman media, masyarakat, dan mohon di informasikan agar bisa ditindaklanjuti bersama,” tuturnya.
Dikatakan mantan Ketua DPRD Banten, saat ini pihaknya telah mengirim mebeler untuk SMKN 8 Kota Tangsel. Meski begitu kebutuhannya belum mencukupi, dan akan ditindaklanjuti agar dapat memenuhi kebutuhan yang tentunya dengan kondisi yang layak.
“Nanti saya akan datang, itu yang saya akan tindaklanjuti, itu sekolah sudah dua tahun, dan saya baru dapat laporan kemarin,” ungkapnya.
“Sekarang sudah dikirim tapi kebutuhannya lebih dari itu, dan ini perlu menjadi perhatian Dindikbud,” sambungnya.
Sementara itu, saat dihubungi bantenekspres.co.id, Plt Kepala Dindikbud Banten, Lukman tidak memberikan respon baik lewat pesan maupun telepon. (*)
Reporter: Syirojul Umam