Bandara Soekarno-Hatta Diminta Peduli Sekolah di Lingkungan Sekitar

Siswa SDN Rawa Rengas III, melakukan kegiatan Pramuka di Parimeter Utara untuk menganal lingkungan serta melakukan protes terkait sikap Bandara Soekarno-Hatta kepada anak-anak yang bermain layangan di Parimeter Utara, Rabu 30 Juli 2025. Randy/Banteneskpres.co.id

KOSAMBI,BANTENEKSPRES.CO.ID – Pihak bandara Soekarno-Hatta Tangerang, diminta peduli terhadap sekolah yang ada di lingkungan sekitar. Salah satunya, SDN Rawa Rengas III, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Sekolah ini, berada di sekitar kawasan Bandara Soekarno – Hatta.

Hal ini disampaikan pihak SDN Rawa Rengas III ketika melakukan kegiatan Pramuka di sekitar bandara, tepatnya di kawasan parimeter Utara.

Bacaan Lainnya

Apalagi, pihak Bandara Soekarno-Hatta sering menakuti anak-anak yang bermain layangan. Harusnya, pihak Bandara Soekarno-Hatta melalukan sosialisasi kepada sekolah untuk memberitahu bahwa ada larangan bermain layangan di sekitar Bandara Soekarno-Hatta bukan menakuti anak-anak dengan kepungan yang dilakukan oleh security.

Syamsudin salah satu guru SDN Rawa Rengas III mengatakan, bahwa kegiatan siswa di parimeter Utara sebagai pengingat kepada Bandara Soekarno-Hatta bahwa di sekitar ada sekolah. Artinya, pihak Bandara Soekarno-Hatta harus peduli dan bisa bekerjasama dengan sekolah yang ada. Bukan hanya menakuti anak-anak yang bermain layangan.

“Kita tahu bahwa ada larangan bermain layangan di sekitar bandara, harusnya pihak Bandara Soekarno-Hatta datang ke sekolah yang ada di sekitar Bandara melalukan sosialisasi kepada siswa tentang larangan bermain layangan bukan menakuti siswa yang membuat mental siswa down,”ujarnya kepada Bantenekspres.co.id, Rabu 30 Juli 2025.

Syamsudin menambahkan, pihak Bandara juga kurang peduli terhadap pendidikan, karna sama sekali tidak pernah ada kepedulian seperti bantuan untuk kegiatan Siswa, buku bacaan, atau hal lainnya. Maka itu pihak mengajak siswa melakukan kegiatan di parimeter Utara agar pihak Bandara Soekarno-Hatta melihat dan mau berkolaborasi bersama.

“Tujuan kita hanya pihak Bandara Soekarno-Hatta peduli terhadap dunia pendidikan, bukan hanya menakuti anak-anak. Selain itu, kita juga berharap pihak Bandara terbuka matanya bahwa sekolah juga butuh kerjasama untuk membangun pendidikan yang berkualitas,”paparnya.

Ia menjelaskan, bahwa dengan cara Bandara Soekarno-Hatta menakuti siswa atau anak-anak terkait larangan bermain layangan adalah salah, harusny pihak bandara Soekarno-Hatta melakukan pendekatan bukan mengejar atau menakuti anak-anak. Jangan sampai ada korban yang di kejar-kejar oleh Security Bandara.

“Anak murid siswa saya juga ketakutan, bahkan saat di ajak ke Parimeter Utara ada yang bilang takut karena di kejar Security. Ini bisa jadi trauma siswa saya, harusnya dilakukan sosialisasi bukan menakuti. Saya harap, pihak Bandara Soekarno-Hatta bisa terbuka hatinya,”tutupnya. (*)

Reporter : Randy Yastiawan

Pos terkait