SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Menjelang pelaksanaan penertiban pedagang di kawasan Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 29 Juli 2025, mayoritas pedagang yang biasa berjualan di bahu jalan masih terlihat aktif membuka lapak dan melakukan aktivitas jual-beli seperti biasa.
Pantauan langsung BantenEkspres.co.id pada Senin 28 Juli 2025, menunjukkan para pedagang belum sepenuhnya melakukan pemindahan secara mandiri. Lapak-lapak semi permanen masih berdiri di sepanjang bahu jalan, khususnya di sekitar Blok M dan Terminal Cangkring. Beberapa pedagang bahkan masih tampak melayani pembeli meski telah mengetahui bahwa keesokan harinya akan dilakukan pembongkaran oleh pemerintah kota.
Meski begitu, sebagian kecil pedagang mulai melakukan pembongkaran secara mandiri. Terlihat ada yang sudah memutus aliran listrik ke lapaknya, serta mengamankan barang-barang dagangan yang masih bisa digunakan kembali pascapemindahan.
“Sebenarnya saya masih berjuang di sini karena saya masih memanfaatkan hari terakhir, lah, sebelum nanti dibongkar,” kata Hari, salah satu pedagang sayuran kepada wartawan, Senin 28 Juli 2025.
“Di sini juga sebenarnya sudah tidak ada lagi yang dimanfaatkan, listrik semuanya sudah dicabut. Tinggal nanti besok, sudah tidak jualan lagi di sini.” tambahnya.
Hari menyebut bahwa dirinya tak terlalu mempermasalahkan proses relokasi karena memang dari awal sudah menyadari bahwa berdagang di bahu jalan adalah pelanggaran. Namun, ia menekankan pentingnya fasilitas yang layak di lokasi baru agar para pedagang dapat tetap berjualan dengan nyaman.
“Ini kan sebenarnya lapak bentuknya sementara, ya, bukan kios, jadi tidak perlu repot-repot untuk melakukan pemindahan. Tinggal nanti besok kalau emang kita direlokasi, ya sudah, kita pindah ke dalam. Pada intinya, Pak, kami para pedagang meminta fasilitas yang layak untuk kami berjualan di dalam,” ujarnya.
Senada, Ida, pedagang lainnya, mengaku pasrah atas kebijakan pemerintah kota yang akan memindahkan pedagang ke dalam pasar. “Ya, kita juga tadi sudah diberikan pendataan oleh pemerintah bakal ditempatin ke dalam. Saya sebenarnya menerima saja, cuma buat hari ini mungkin saya masih berjualan di sinilah, sebelum nanti besok dipindahin,” katanya.
Menurut Ida, para pedagang tidak mengalami banyak kesulitan dalam melakukan pembongkaran, mengingat bentuk lapaknya yang hanya semi permanen. Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian pedagang sudah mulai mencabut sambungan listrik secara mandiri sebagai bagian dari persiapan relokasi.
“Paling untuk listrik sudah mulai dicabut dari beberapa teman-teman pedagang juga. Ya, harapannya semoga tempatnya besok layak, dan masyarakat belanjanya nyaman juga,” ujar Ida.
Ketua Satgas Percepatan Pembangunan dan Investasi Kota Serang, Wahyu Nurjamil, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kembalinya para pedagang ke bahu jalan setelah proses penertiban.
“Untuk mengantisipasi pedagang yang balik lagi setelah dipindahkan, saluran irigasi yang ada di Terminal Cangkring akan dilakukan pemagaran. Jadi nanti semuanya dipagar, dan Satpol PP akan standby untuk mengantisipasi munculnya lagi pedagang di sekitar bahu jalan Blok M dan Cangkring,” kata Wahyu.
Selain itu, Wahyu memastikan bahwa para pedagang yang direlokasi ke dalam area pasar akan mendapat fasilitas yang layak demi menunjang aktivitas jual-beli dan kenyamanan pembeli.
“Data sementara, untuk hari pelaksanaan nanti ada 230-an pedagang yang akan dipindahkan. Pokoknya semua pedagang yang berada di luar nanti akan kita masukkan ke dalam,” tegasnya.
Menurutnya, pengelola pasar, PT Pesona, juga telah menyiapkan tempat relokasi yang dinilai cukup representatif untuk menampung seluruh pedagang yang selama ini berjualan di luar area pasar.
Pemerintah Kota Serang menargetkan agar kawasan sekitar pasar terbebas dari pedagang kaki lima yang menggunakan bahu jalan sebagai tempat usaha. Penataan ini menjadi bagian dari upaya dalam melakukan revitalisasi Pasar Induk Rau.
Dengan penertiban yang akan dilakukan esok hari, masyarakat diimbau untuk turut mendukung proses ini dan tetap menjaga kondusivitas, terutama bagi para pedagang yang terdampak. Pemerintah berharap, pemindahan ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan pasar yang tertata, bersih, dan nyaman bagi semua pihak.(*)
Reporter: Aldi Alpian Indra