Pemkot Tangsel Komitmen Penuhi Komitmen Kota Layak Layak Anak

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Tri Budi/Bantenekspres.co.id

CIPUTAT,BANTENEKSPRES.CO.ID – Dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2025, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku pihaknya telah mendapat predikat kota layak anak.

Tentunya dengan predikat tersebut, maka konsekuensi Pemkot Tangsel harus menumbuh kembangkan anak-anak dengan berbagai cara dan langkah. “Ini konsekuensinya dan cara kita menumbuh kembangkan ada seperti infrastrukturnya dipersiapkan, lingkungan trategisnya disiapkan sampai kepada keamanan, di lingkungan itu kita siapkan,” ujarnya kepada wartawan seusai menghadiri Hari Anak Nasional di Plaza Rakyat, Balai Kota, Rabu, 11 Juli 2025.

Bacaan Lainnya

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menambahkan, anak-anak melalui sekolah-sekolah yang ada, baik Paud dan sebagainya juga didorong untuk terus menambah ilmunya.

“Kita juga memberikan insentif bantuan bagi para penyelenggara Paud dan termasuk juga bagi yang disabilitas, itu juga kita berikan insentif bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu,” tambahnya.

Pak Ben berharap, anak-anak yang dlada di Kota Tangsel dapat tumbuh kembang dengan baik, dengan sehat ditengah peradaban zaman, ditengah dengan pengaruh-pengaruh teknologi yang saat ini sangat banyak dijumpai.

“Saya minta perhatian orang tua kepada anak dan penghargaan anak kepada orang tua harus terus menjadi kultur masyarakat kita. Perhatian orang tua itu bukan kasih sayangnya, bukan saja sekadar sehari-hari tapi, juga misalnya menjaga mereka dari pengaruh-pengaruh negatif, dari perkembangan teknologi komunikasi juga seperti itu,” jelasnya.

“Jadi pengawasan ini harus dimulai dari tingkat keluarga. Kalau ada indikasi-indikasi yang tidak baik, bila ada indikasi pelanggaran pidana, atau misalnya anak kecanduan handphone, silahkan komunikasikan dengan kita. Saya punya P2TP2A yang cukup memadai,” tuturnya.

Mantan Pegawai Pemkab Tangerang tersebut mengungkapkan, tekait keamanan, di Tangsel banyak terjadi kekerasan tehadap perempuan dan anak dan itu menjadi keprihatinaan kita semua.

“Diawali dari teknologi komunikasi, diawali dari komunikasi mereka dengan orang yang tidak kita kenal. Nah, saya juga tadi meminta perhatian anak-anak jangan main sampai di luar rumah mereka takut jambret. Diawali dari kebiasaan-kebiasaan di rumah kebiasaan untuk menyisir di sisi negatif,” tuturnya.

Pak Ben mengaku, nantinya apabila ada hal-hal yang tidak sehat di lingkungan kita, kepada anak-anak, agar segera melaporkan baik kepada ketu RT, polsek, babinkamtibmas, lurah dan sebagainya.

“Laporkan segera supaya ada penanganan. Contoh, kemarin kan ada anak yang diperlakukan tidak sehat oleh ibu angkatnya, oleh ibu sambungnya. Tetapi dengan segera itu bisa kita tangani melalui P2TP2A,” ungkapnya.

Pak Ben mengungkapkan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pelecehan terhadap anak. Dirinya mengaku sepakat dengan program Kapolres untuk melakukan patroli intensif. Kemudian dialog dengan masyarakat.

“Pak Kapores, bersama-sama dengan saya, dari Kejaksaan misalnya, hadir di tengah masyarakat dalam dialog-dialog yang lebih akrab, lebih dekat kepada masyarakat,” katanya.

Pak Ben mengaku, bila persoalannya sudah melakukan tindak pidana, tentu pilisi tidak segan-segan untuk menerapkan hasil-hasil yang sangat ketat kepada mereka, baik dari Undang Undang Perlindungan Anak, baik dari Tindak Pidana KUHP dan lain sebagainya.

“Tapi yang tidak salah pentingnya, pendampingan secara psikologis. Kita sudah menyiapkan, baik dari sisi kesehatan maupun di psikologi. Melalui dinas pemberdayaan, kita sudah siapkan itu. Karena jangan salah, mereka ketika umur sekian tahun, 10 tahun misalnya, dilakukan pelayanan sehat, itu akan mempengaruhi kehidupannya kalau tidak ditangani secara tepat. Ini yang penting,” tutupnya. (*)

Reporter: Tri Budi

 

Pos terkait