TELUKNAGA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Sejumlah wilayah Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, langganan banjir akibat luapan Sungai Cisadane dan rob.
Periode Januari sampai Juli 2025, sudah 3 kali sejumlah wilayah di desa setempat terendam banjir dengan ketinggian air antara 20 centimeter sampai 1 meter.
Wilayah tersebut meliputi, Kampung Barat RT 11 RW 06. Kampung Cirumpak RT 12 RW dan RT 13 RW 07. Kampung Beting RT 14 RW 07, RT 15 RW 08 dan RT 16 RW 08.
Sebab demikian, sebagian warga sudah pasrah dengan kondisi itu, sehingga meminta untuk direlokasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang ke tempat yang tidak terendam banjir.
Diminta merespon hal itu, Camat Teluknaga yang mutasi menjadi Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kabupaten, Zamzam Manohara mengatakan relokasi warga korban banjir di wilayah tersebut tergantung kebijakan Bupati Tangerang.
“Soal itu, tergantung kebijkan Pak Bupati Tangerang (Moch Maesyal Rasyid,” ucapnya, saat dihubungi via telepon genggamnya, Selasa, 22 Juli 2025.
Tentu, menurut Zamzam Manohara, pihak Pemkab Tangerang akan berupaya memberikan jalan atau solusi terbaik untuk warganya. Terlebih, apabila relokasi sudah menjadi permintaan sebagian korban banjir di Desa Tanjung Burung.
“Kita berdoa, Pak Bupati kita akan mengambil kebijakan terbaik, untuk warga korban banjir di Desa Tanjung Burung yang sudah minta direlokasi,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Desa Tanjung Burung Hasan Basri menuturkan, pimpinannya (Kepala Desa Tanjung Burung M Idris Efendi) sudah meminta kepada Bupati Tangerang (Moch Maesyal Rasyid) untuk merelokasi warga yang wilayahnya sering terendam banjir.
“Saat Pak Bupati bertanya bagaimana keinginan warga dan lahan untuk tempat relokasinya, Kades siap mensosialisasikan dan mencarikan lahan relokasinya,” tutur Hasan Basri, Selasa (8/7/2025).
Menurutnya, saat ini sebagian banyak warga korban banjir terparah yang ketinggian air mencapai 1 meter yakni, di Kampung Cirumpak RT 13 RW 07, bersedia direlokasi untuk mendapatkan hunian yang terbebas dari banjir.
“Warga juga sudah lelah rumahnya kebanjiran terus akibat luapan Sungai Cisadane yang sering dapat kiriman air dari Pintu Air Batu Belah Bogor ditambah lagi rob,” ungkapnya.
Hasan Basri menambahkan, banjir di sejumlah wilayah tersebut bisa merendam 684 rumah yang berisi 862 KK.
“Jumlah jiwanya terdiri dari 1.405 laki-laki, 1.339 perempuan dan 160 lansia. Itu data per Maret 2025 lalu, yang banjir selama 2 hari. Yang banjir Minggu kemarin hanya dari jam 6 pagi sampai 2 siang,” tutupnya. (*)
Reporter: Zakky Adnan