SERPONG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangsel peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke-65. Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-65 tingkat Kota Tangsel dilaksanakan di Aula Kejari Tangsel, Selasa, 22 Juli 2025
Hadir dalam peringatan tersebut Kajari Kota Tangsel Apsari Dewi, para Kasi dan seluruh pegawai Kejari Tangsel. Dalam peringatan tersebut dilakukan serangkaian acara, mulai dari sambutan Kajari Tangsel, ceramah agama, potong tumpeng dan mengunjungi panti asuhan.
Kajari Kota Tangsel Apsari Dewi mengatakan, pihaknya hari ini merayakan Hari Bhakti Adhyaksa ke-65 dan itu adalah awal dalam rangka memperingati Hari Kejaksaan pada 2 September mendatang.
“Hari ini kegiatannya ada ceramah agama untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa kami dalam pelaksanaan tuas dan fungsi kami sebagai jaksa di Tangsel, sehingga menjadi bekal untuk para jaksa dalam melakukan penegakan hukum berkeadilan di Kejaksaan Republik Indonesia,” ujarnya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID, Selasa, 21 Juli 2025.
Apsari menambahkan, nanti pada Agustus hingga September akan banyak kegiatan yang mencerminkan dan berusaha pihaknya mendekatkan diri kepada masyarakat. Selain penegakan hukum pihaknyajuga akan mengadakan bakti sosial berupa donor darah.
“Tahun lalu kami mendapatkan predikat terbaik sebagai kejaksaan terbaik di wilayah Banten,” tambahnya.
Menurutnya, Kejari Tangsel saat ini memiliki pegawai 115 untuk pegawai organik (PNS), Jaksa 28 orang, struktural 16 orang dan pelaksana 71 orang. “Untuk triwulan kedua atau 6 bulan berlalu, capaian Kejari Tangsel dari bidang pembinaan sudah melakukan penyerapan anggaran lebih dari 60 persen,” jelasnya.
Sementara itu, capain lain dari Kejari Tangsel dari bidang pidana umum capaiannya sudah melebihi dari target kinerja yang ditentukan. Jumlah perkara obat pada 6 bulan terakhir yang berhasil ditangani dari Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) masih ada 11 SPDP, berkas tahap 1 ada 9, penentutan 11, eksekusi 17, narkotika 107 SPDP, berkas tahap 1 ada 103, penuntutan 142 dan eksekusi 163.
“Secara keseluruhan total SPDP yang masuk di Kejari Tangsel 487 dan kami telah laksanakan eksekusi 344 untuk perkara tindak pidana umum,” jelasnya.
Kemudian capaian kinerja dibidang inteligen juga telah melampaui target. Target kinerja untuk jaksa masuk sekolah dalam 6 bulan terakhir sudah 150 persen dari target yg ditentukan. Lalu untuk pakem kepengawasan aliran kepercayaan di masyarakat telah melakukan 75 persen dari kegiatan dalam 6 bulan terakhir.
“Penerangan hukum sudah 50 persen, kami sudah turun ke jaksa masuk sekolah ada 150 persen dari target kinerja. Juga termasuk kegiatan intelijen yang lain sudah melebihi target kinerja kami,” terangnya.
Ada juga dari capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan ini penting karena saat ini Kejari Tangsel tidak hanya pendekatannya memasukan tersangka dengan pidana badan tapi, bagaimana upaya mendukung pengembalian keuangan atau kerugian negara.
“Sampai saat ini PNBP telah banyak yang telah diraih. Kami Dari bidang PAPBB kami berhasil kembalikan uang negara dalam 6 bula ini sekitar Rp900 juta. Dan untuk PNBP dari perkara lain Pidum dan lainnya sudah berhasil menyumbang atau mengembalikan ke PNBP sekitar Rp4 miliar,” tuturnya.
Apsari mengungkapkan, dari bidang pidana khusus (Pidsus) pihaknya sudah melakukan penanganab 3 perkara untuk penyelidikan, ada 3 perkara yang naik ketingkat penyidikan dan 5 perkara dalam tahap penuntutan.
Terakhir dari bidang perdata dan tata usaha negara. Pada pertengahan tahun ini Kejari Tangsel telah melakukan pemulihan keuangan negara sekitar Rp3,4 miliar.
Kemudian ada penyelamatan 3 aset dan dibantu mendampingi dalam hal litigasinya. Ada 4.630 meter persegi tanah yang diselamatakan di Pondok Ranji, Ciputat Timur. Di Pondok Aren ada 1000 meter persen dan 2.120 meter di Sawah Baru, Ciputat.
Jadi total sekitar 8.000 meter persegi, dan kalau dikali harga tanah di Tangsel, maka berapa jumlah keuangan negara yang kami selematkan,” ungkapnya.
Kemudian Kejari Tangsel juga melalukan pendampingan perkara perdata ada 38, ada SKK non litigasi sebanyak 739 SKK, baik dari BUMN, BUMD maupun dari instasi Pemkot Tangsel. Kejari Tangsel juga telah menandangani 9 MoU untuk kerjasanma untuk bantuan hukum dengan pemerintah BUMD dan BUMN di Tangsel.
Di Pidum dan Pidsus Kejari Tangsel melakukan penegakan hukum dan berusaha memberikan keadilan kepada masyarakat dan dalam menegakan hukum tentu dengan integritas dan secara humanis.
“Dari segi intel kami berusaha melakukan upaya prefentif, pakem, jaksa masuk sekolah,” ungkapnya.
Apsari menuturkan, dari bidang Pidsus pihaknya berusaha untuk berusaha menyentuh masyarakat tidak hanya memberikan bantuan hukum Kepada instansi namun, pihaknya juga berusaha terkait tata kelola di BUMN dan BUMD.
Perdata dan tata kelola juga melakukan pelayanan hukum yang menyentuh masyarakat. “Kami sudah buka layanan seperti counter untuk pelayanan hukum di mal BX Change,” tuturnya.
“Terakhir di Kecamatan Setu juga menyentuh lapisan masyarakat. Masyarakat bisa bertanya soal hukum dan ini gratis. Inilah cara kami untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Inilah salah satu wujud dari Hari Bhakti Adhyaksa. Inilah hakti kami kepada nusa dan bangsa,” tutupnya. (*)
Reporter: Tri Budi