Aktris Sohor Cornelia Agatha Dorong Anak-Anak Korban Sudirman Cs Mendapat Keadilan

Aktris Cornelia Agatha (paling kanan) bersama perwakilan orang tua korban kasus asusila yang dilakukan Sudirman Cs.

TANGERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Kasus asusila terhadap anak-anak BB panti asuhan Yayasan Darussalam Annur, di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, mendapat sorotan dari Aktris Cornelia Agatha. Dia mendorong Pengadilan Negeri Tangerang memberikan hukuman berat terhadap para terdakwa Sudirman Cs. Dia juga menekankan terkait restitusi, yang merupakan ganti kerugian yang diberikan kepada korban atau keluarganya oleh para terdakwa.

Cornelia selaku Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak DKI Jakarta mengatakan, sejak awal pihaknya mengawal kasus Sodomi yang dilakukan pimpinan panti asuhan Darussalam Annur, Sudirman dan dua orang pengasuhnya yaitu, Yusuf Bahtiar dan Yandi Supriyadi terhadap anak-anak panti asuhan hingga jalannya persidangan.

Bacaan Lainnya

Meski persidangan agenda vonis terhadap para terdakwa ditunda, namun dia mendesak majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang segera menjatuhi hukuman yang setimpal kepada ketiga terdakwa. Hukuman yang dijatuhkan berpihak kepada para korban dan keluarga korban.

Dia mengatakan, kasus penyimpangan seksual yang dialami anak-anak panti asuhan ini merupakan kejahatan yang luar biasa. Kasus ini sempat menghebohkan dan menjadi perhatian masyarakat.

“Kekerasan seksual terhadap anak merupakan kejahatan yang sangat luar biasa, dampaknya juga sangat luar biasa untuk perkembangan anak-anak, mental mereka dan bagaimana nasib mereka kedepannya. Jadi hukum harus hadir secara berkeadilan terhadap korban dan keluarga korban,” tegas Cornelia, saat dihubungi, Selasa, 22 Juli 2025.

Aktris pemeran Sarah dalam sinetron Si Doel ini menandaskan, penegak hukum juga harus memperjuangkan Restetusi yang merupakan hak para korban yang notabene anak-anak-anak ini. Sebab, anak-anak ini harus mendapatkan pemulihan trauma yang berkepanjangan. Bukan hanya itu, bagaimana memulihkan kehidupan anak-anak ini dari sekarang hingga kedepannya,” tandasnya.

“Bagaimana proses treatmentnya, interaksi sosial mereka, terutama perkembangan mental anak-anak ini. Jadi ini gak main-main ya, kasus ini sangat menyeramkan sekali, kejadiannya terus menerus secara berulang terus menerus yang dialami sama anak-anak ini selama di panti tersebut, bisa dibayangkan,” sambungnya

Menurut Cornelia yang juga sebagai Child Protection Lawyer, dalam kasus kejahatan terhadap anak-anak ini, negara harus hadir berpihak terhadap korban dan keluarga korban. “Indonesia ini negara hukum, harus mencapai hal yang paling essential dalam bernegara dalam hal ini memberikan keadilan terhadap anak-anak dan keluarganya,” ujarnya.

Dia menambahkan, anak-anak yang menjadi korban kasus penyimpangan seksual ini harus mendapatkan perlindungan, para korban ini harus diberikan jaminan pemulihannya. Menurutnya, pihaknya dari Komnas Perlindungan Anak juga akan melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap korban termasuk trauma healing. Selain itu l, diperlukan dukungan dari seluruh pihak termasuk lingkungan tempat tinggal korban sebagai support sistem.

“Jadi butuh kolaborasi seluruh pihak sebagai bentuk support sistem, kasus seperti ini tidak hanya luka batin, mental saja, tapi juga harus menghadapi stigma negatif, padahal anak-anak ini tidak salah,” pungkasnya.

“Mudah-mudahan para korban ini mendapatkan keadilan sesuai yang kita harapkan,” tutupnya.(*)

Reporter : Abdul Aziz

Pos terkait