CURUG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Dalam rangka menghemat air, SMPN 4 Curug, Kecamatan Curug memiliki tempat penampungan air yang digunakan sebagai tempat menampung air bekas wudhu dan cuci tangan sebelum melakukan aktivitas belajar di sekolah.
Tempat penampungan air tersebut, di buat untuk bisa menampung air bekas tanpa perlu membuang air bersih. Selain itu, adanya penampungan air tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan menyiram tanaman yang di miliki oleh SMPN 4 Curug. Jadi, tidak menggunakan air bersih dan menggunakan air yang ada di penampungan air agar irit dan air tidak terbuang sia-sia.
Kepala SMPN 4 Curug Purwaningsih mengatakan, bahwa adanya penumpungan air sangat bermanfaat, air bekas wudhu dan air bekas cuci tangan di tampung di penampungan yang nantinya air tersebut digunakan untuk menyiram tanaman dan juga kebutuhan lainnya tanpa harus mengambil air bersih.
“Jadi, adanya penampungan air ini sangat banyak manfaatnya. Bisa untuk kebutuhan tanaman di sekolah ataupun kebutuhan lainnya, tidak perlu ambil air bersih di penampungan air bersih jika hanya untuk menyiram tanaman,”ujarnya kepada Bantenekspres.co.id, Senin 21 Juli 2025.
Purwaningsih menambahkan, kolam penampung air tersebut juga di koneksikan dengan saluran air yang ada di lingkungan sekolah, jadi air bersih yang digunakan akan mengalir ke penampungan melalui saluran yang ada. Tidak ada air yang terbuang sia-sia, jadi bisa dimanfaatkan kembali.
“Siswa juga telah di imbau untuk bisa menghemat air jika menggunakan air bersih, jangan sampai air yang bersih terbuang sia-sia. Saluran air tersebut juga telah terkoneksi dengan penampungan, saat warga SMPN 4 Curug menggunakan air bersih air yang telah digunakan langsung mengalir ke penampungan air yang ada,”paparnya.
Ia menjelaskan, bahwa air sangat bermanfaat sekali bagi kehidupan, apalagi tanaman daN kebun di SMPN 4 Curug bisa subur dan hidup. Jadi, air tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan tanaman dan juga praktek siswa saat membuat pupuk Kompos untuk kebutuhan tanaman dan tumbuhan serta kebun di sekolah.
“Siswa sering praktek membuat pupuk Kompos dan juga ecoenzim, salah satu bahannya adalah air jadi siswa tidak perlu gunakan air bersih. Bukan kita pelit, tetapi mengajarkan kepada siswa untuk bisa hemat air bersih untuk keberlangsungan hidup,”tutupnya. (*)