Andra Soni Sebut Permodalan KDMP Tergantung Model Bisnis

Gubernur Banten Andra Soni bersama Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah dan tamu undangan lainnya, melakukan zoom meeting peluncuran 80 ribu Kopdes Merah Putih se Indonesia, yang dilakukan secara langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, di Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Senin 21 Juli 2025. Foto : Agunggumelar/BANTENEKSPRES.CO.ID

SERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Gubernur Banten Andra Soni menyebutkan, permodalan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) tergantung dari model bisnis yang dijalankan.

Apabila core bisnisnya sudah ditentukan, serta berapa banyak kebutuhan dan sebagainya, hanya tinggal mengajukannya ke instansi atau lembaga yang bersangkutan.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikannya, usai menghadiri acara peluncuran 80 ribu Kopdes Merah Putih se Indonesia, yang dilakukan secara langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui zoom meeting, di Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Senin 21 Juli 2025.

Andra Soni mengatakan, seluruh pengurus KDMP hanya perlu menentukan model bisnisnya seperti apa yang nantinya dapat dijalankan, supaya untuk permodalan bisa disesuaikan.

Misalnya ada koperasi desa ini mau buka usaha beras, nanti mereka hanya perlu menyiapkan berapa kebutuhannya, dan disampaikan ke Bulog untuk dapat disuplai.

“Sekarang ini, baru sebatas launching dulu, sedangkan untuk modal ada dalam tahap bisnis modelnya. Jadi, tidak semua desa memiliki kesamaan tapi ada beberapa yang sama, salah satu gas LPG dan beras dan lainnya tinggal ajukan saja,” katanya.

Dikatakan Andra Soni, sudah ada bukti tindaklanjut dari beberapa kementerian untuk bisa menyuplai kebutuhan dari KDMP, hanya tinggal mengajukannya untuk nantinya dibantu.

Tidak hanya itu, ada dukungan dari bank Himbara di wilayah, untuk transaksi keuangan yang selama ini sulit menggunakan ATM atau tarik tunai, apabila pengurus Kopdes ingin membuka usaha tersebut.

“Semua ini sudah dilakukan di koperasi, mereka banyak memiliki kegiatan usahanya, ada gas LPG, jual sembako, keuangan, dan lainnya yang sangat penting dibutuhkan masyarakat. Sehingga, ini salah satu cara untuk bisa membantu masyarakat dalam membeli kebutuhannya, dengan harga yang sesuai dengan HET,” ujarnya.

Kata Andra Soni, dari total 1.552 kelurahan dan desa di Provinsi Banten sudah sekitar 80 persen terbentuk KDMP dan telah dilaunching, sesuai arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Presiden RI Prabowo Subianto memberikan arahan, agar semua daerah ikut serta dalam menyukseskan programnya kedepan, yakni membangun dari desa atau membangun dari bawah.

“Alhamdulillah Provinsi Banten, mendapatkan empat koperasi sebagai model dan salah satunya adalah di Desa Ranjeng. Kalau secara keseluruhan ini, sudah sekitar 80 persennya merupakan koperasi desa dari total 1.552 desa dan kelurahan,” ucapnya.

Menurut Andra Soni, kondisi KDMP di Banten ini sangat diuntungkan secara lokasi, karena banyak koperasi desa ditempatkan di banyak penduduk, dan sebagian besar juga transportasinya sudah dalam keadaan baik seperti punya jalan tol dan sebagainya.

Sehingga, dirinya punya keyakinan KDMP ini bisa berkembang dan menjadi penggerak perekonomian di desa, sebagaimana arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang begitu konsen ingin membangun dari desa.

“Kami yakini bisa bersama-sama, membawa Banten maju untuk 2045. Selain itu, 1.552 desa di Banten sudah terbentuk koperasinya secara hukum, dan telah berbadan hukum, hanya satu desa yang tidak ada KDMP yaitu Desa Kanekes, karena ada kesepakatan dengan ketua adat disana, dan kita menghormati itu kearifan lokal mereka,” katanya. (*)

 

 

 

Pos terkait