TIGARAKSA,BANTENEKSPRES.CO.ID-Bahaya narkoba masih terus mengkhawatirkan orangtua dan juga pihak sekolah, bahkan banyak jenis narkoba yang sangat mudah di beli oleh para siswa. Untuk mengantisipasi itu, SMPN 2 Tigaraksa terus mengingatkan dan juga melakukan sosialisasi kepada para siswa bahaya narkoba.
Bahkan, dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMPN 2 Tigaraksa menggandeng pihak kepolisian untuk sosialisasi dampak buruk mengkonsumsi narkoba. Jangan sampai, siswa terjebak dan terjerumus dalam bahaya narkoba yang bisa merusak masa depan siswa.
Kepala SMPN 2 Tigaraksa Jarkasih mengatakan, bahaya narkoba harus terus diawasi, bahkan harus di putus mata rantainya dengan cara mengawasi semua kegiatan siswa. Jangan sampai, para siswa terjerumus dalam lembah hitam yang merusak masa depan mereka.
“Kita harus terus melakukan pemantauan, dan jangan sampah siswa saya terkena narkoba. Karena, bisa membahayakan masa depan mereka. Kita, ingin mata rantai pengguna narkoba bisa terputus agar seluruh siswa tidak rusak karena narkoba,”ujarnya kepada Bantenekspres.co.id, Kamis 17 Juli 2025.
Jarkasih menambahkan, kalaupun ada siswa yang terjerat dengan narkoba pihaknya tidak akan segan melakukan sanksi tegas berupa pengeluaran kepada siswa tersebut sebagai siswa, karena itu sangat membahayakan semua pihak dan bisa merusak masa depan siswa.
“Kita sangat tegas, karena narkoba bisa membahayakan semua pihak. Bahkan, masa depan siswa akan rusak karena mereka terpengaruh oleh narkoba jenis apapun. Di MPLS ini, ada sosialisasi bahaya narkoba agar siswa tidak terjerumus ke lingkaran yang tidak baik,”paparnya.
Ia menjelaskan, semua siswa harus benar-benar jeli saat bergaul atau berkomunikasi dengan orang lain. Jangan sampai, mereka bisa bermasalah atau terlibat dalam jaringan narkoba. Karena, saat ini peredaran narkoba bisa menggunakan apa saja.
“Jadi, siswa saya harap bisa memilah saat bergaul. Jika sudah jerumus ke arah negatif lebih baik menjauh. Karena, itu akan bisa merusak masa depan yang seharusnya indah jadi rusak akibat pergaulan,”tutupnya. (*)