Gedung LPMP Jadi Tempat Sementara KBM Sekolah Rakyat di Lebak

Sejumlah siswa siswi Sekolah Rakyat di Lebak menggelar masa perkenalan siswa baru di gedung LPMP Banten yang ada di Rangkasbitung, kemarin.

LEBAK,BANTENEKSPRES.CO.ID – Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak tengah mempersiapkan Sekolah Rakyat (SR) jenjang Menengah Atas (SMA) di wilayah setempat.

Persiapan akan dimulainya program Presiden RI Prabowo Subianto ini, dengan dikumpulkannya 100 siswa siswi yang sudah terdaftar di Gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Banten yang ada di Kecamatan Rangkasbitung, sebagai lokasi sementara untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) dan juga bording school.

Bacaan Lainnya

“Iya, karena gedung untuk SR ini masih dalam proses rencana pembangunan, sementara Gedung LPMP Banten ini yang layak digunakan, karena selain ada ruang kelas, untuk tempat bording school siswa dan guru sudah tersedia,” kata Lela Gifty Cleria, Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial Dinsos Lebak, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 15 Juli 2025.

Menurutnya, para siswa yang mendaftar ke sekolah rakyat sendiri merupakan siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu dan termasuk dalam desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Sekolah rakyat ini dinilai menjadi mimpi baru anak-anak yang hampir putus sekolah karena ketidakmampuan ekonomi keluarga,” ujarnya.

Menurut Lela, pihaknya mengaku sedikit mengalami kesulitan lantaran banyak calon siswa yang lebih memilih lanjut bekerja setelah lulus SMP. Bahkan, ia mengaku menemukan beberapa calon siswa yang sudah sempat putus sekolah ketika sedang menempuh pendidikan SMA/SMK dan ada beberapa siswa dan siswi yang sudah terdaftar mengundurkan diri karena mau menikah dan memilih bekerja.

Tapi, kata Lela, mereka yang mengundurkan diri sudah ada penggantinya, karena data Kemensos desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di Lebak sebanyak 40 ribu lebih.

“Selagi masih usia SMA, 15-21 tahun masih diterima sekolah rakyat, asal belum menikah saja. Ada beberapa kita menemukan ya, tapi memang kebanyakan yang baru lulus dan putus sekolah tingkat SMP,” paparnya.

Di Kabupaten Lebak sendiri, sekolah rakyat direncanakan akan bergulir nanti tanggal 30 Juli 2025 mendatang, menyusul adanya sedikit perbaikan ruang kelas dan asrama pada lokasi sekolah yang hendak digunakan.

Saat ini, Lela menuturkan bahwa para siswa tengah mengikuti kegiatan masa pengenalan sekolah serta melaksanakan tes kesehatan. Sekolah rakyat di Lebak masuk dalam tahap 1B bersama 37 sekolah rakyat lain di seluruh Indonesia.

“Ada 100 lokasi sekolah rakyat di Indonesia, 63 lain sudah masuk asrama 14 Juli 2025, sementara di sini sarana masih dalam proses sehingga tidak memungkinkan anak-anak masuk asrama sekarang,” tuturnya.

Lela menerangkan, bahwa sekolah rakyat itu sendiri nantinya akan menggunakan sistem boarding school. Para siswa akan tinggal di asrama, termasuk kepala sekolah, guru dan tenaga pendidikan.

Di tahun pertama ini, 100 siswa itu rencananya akan dibagi menjadi empat rombongan belajar atau rombel dengan 15 orang guru. Ia juga menyebut, pengguna gedung BPMP untuk sekolah rakyat di Lebak hanya bersifat sementara di tahun ajaran 2025/2026 sambil menunggu pembangunan gedung sekolah rakyat di Kecamatan Panggarangan selesai dibangun.

“Kabupaten Lebak sendiri mengusulkan lokasi gedung sekolah rakyat di Panggarangan dan sudah menghibahkan (lahan) seluas 10 hektar. Kita juga sudah survei bersama Kementerian PU terkait kelayakan lahan itu,” ucapnya. (*)

 

Reporter : A Fadilah

Pos terkait