Titik Bocor Masih Banyak, Pegawai Sudah Dipulangkan

Seorang pedagang saat mengecek air tempat berwudhu di Masjid Pasar Anyar, lantai 3, Kamis (10/7).

TANGERANG – Pegawai alih daya dari bagian perbaikan atap bangunan Pasar Anyar yang bocor sudah dipulangkan oleh pihak sub kontraktor, padahal titik kebocoran Pasar Anyar masih banyak yang perlu dilakukan perbaikan secara optimal.

Seorang pegawai dari sub kontraktor PT PP Urban yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan, kondisi kebocoran atap dan rembesan dak beton bangunan baru Pasar Anyar masih banyak yang belum dilakukan perbaikan, sehingga lantai bangunan tersebut masih digenangi air ketika hujan deras

Bacaan Lainnya

“Pegawai yang perbaiki atap sudah pulang semua, kalau saya sub kontraktornya beda,” ungkap pegawai tersebut saat ditemui, Kamis (10/7/2025).

Dia menuturkan, air menggenangi lantai Pasar Anyar bukan hanya dari atap yang bocor, kebocoran tersebut juga lantaran adanya celah Ari dari sambungan dak beton. Selain itu sebagian besar pada sisi gedung air menggenangi lantai I dan 2 lantaran tampias ketika diguyur hujan deras. “Kalau saya bagiannya, untuk perbaikan bagian yang bocor sudah pada pulang,” tandasnya lagi.

Berdasarkan pantauan, para pedagang juga mengeluhkan aliran air bersih yang tidak optimal. Keran air di lantai 3 Pasar Anyar, tepatnya di area toilet dan tempat wudhu Masjid, tidak dapat mengalir secara normal. Hal itu juga dikeluhkan para pedagang yang akan menunaikan Salat. “Tiap mau salat air disini sering tidak keluar, kadang cuma netes aja,” ungkap Tomi, salah satu Pedagang Pasar Anyar.

Wakil Ketua Paguyuban Pasar Anyar, Gufron Sulaiman mengatakan, saat ini para pedagang, baik pedagang basah maupun kering sekitar 70 persen sudah mulai aktif beroperasi di bangunan baru Pasar Anyar. Namun, fasilitas pendukung seperti aliran air bersih di dalam bangunan belum optimal. “Banyak toilet yang belum difungsikan, karena airnya gak ada, di toilet dan bagian wudhu Masjid air sering mati,” ungkapnya.

Dia berharap,kepada pengelola Pasar Anyar dapat mengoptimalkan fasilitas pendukung terutama air bersih yang menjadi kebutuhan dasar para pedagang. “Air bersih ini kan kebutuhan, kita mau buang air, kalau gak ada air bersih gimana, ” tandasnya. (ziz)

Pos terkait