Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan survei karena, harus integrasi dan jangan sampai memindahkan masalah di Kota Tangsel tapi, nanti yang banjir di Kota Tangerang.
“Hasil analisasi penyebab banjir di 3 wilayah Tangerang Raya ini adalah alih fungsi lahan, sehingga terjadi penyempitan sungai. Dulu lahan kawasan serapan kini berubah fungsi. Sekarang harus memberikan solusi itu karena sudah terbangun, harus kita susun langkah-langkahnya agar tidak banjir lagi,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Plt. Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Ferdinanto mengatakan, banjir yang terjadi bukan karena permaslaah konstruksi tapi, ini sudah masuk komprehensip komplikatif lantaran permasalahan tata ruang, tidak ada resapan, tanggul belum dibangun, ada sampah dan kali sempit.
“Semua peran penting dan tanggung jawab bersama. Normalisasi sungai harus jalan, dan ini perlu bantuan pemda dan ATR BPN juga untuk kita tahu lokasi ini milik siapa. Kalau punya sertifikat yang sah dan proses mendapatkannya benar ya itu berhak dibayar. Ini supaya kita bisa bangun tanggul,” ujarnya.