“Dimulai dari seribu hari pertama kehidupan yang akan kita support, yakni mulai ibu hamil dan bayi di bawah 2 tahun,” sambungnya.
Wihaji menyampaikan apresiasi Pemkot Tangerang yang terus dapat menekan angka stunting. Isu stunting menjadi salah satu perhatian serius bagi pemerintah. Semakin rendah angka stunting anak, berarti pemenuhan gizi pada ibu hamil dan anak semakin baik. Dia mengatakan, angka prevalensi stunting di Kota Tangerang tercatat 11,2 persen.
“Terima kasih Pak Wali Kota, untuk prevalensi tercatat 11,2 persen artinya sangat bagus. Tentu masyarakat perkotaan berbeda dengan masyarakat dalam tanda petik kabupaten, karena memang salah satunya sebabnya, itu sudah tercover,” ujar Wihaji.
“Biasanya kan ada empat penyebab stunting. Yaitu RTLH (rumah tidak layak huni), kurang asupan gizi, sanitasi yang buruk, dan pernikahan dini. Nah, di wilayah perkotaan, keempatnya ini bisa dikontrol, lebih presisi dalam penanganan stunting, khususnya di Kota Tangerang,” sambungnya.