“Kalau dikelola oleh pemerintah kan pasti ada nilai sosialnya makanya kami tuntut keras kepada pemerintah kota minimal akses itu dikembalikan lagi sesuai dengan fungsi awal,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa akses menuju ke dalam pasar sebenarnya sudah tersedia, namun karena tidak dirawat dengan baik, akhirnya menjadi tidak berfungsi. Eskalator rusak, tangga menjadi licin, dan kondisi tersebut membahayakan, terutama bagi pengunjung yang mayoritas merupakan orang tua. Selain itu, akses untuk bongkar muat barang seperti gerobak dan kendaraan juga sangat berisiko jika tidak segera diperbaiki.
Jumlah pedagang di lingkar luar Pasar Induk Rau sebenarnya bisa mencapai sekitar 3.000 orang, karena terdiri dari berbagai jenis pedagang, seperti pedagang hamparan, pengecer, hingga pedagang musiman.
Namun, data yang dimiliki pemerintah hanya merujuk pada jumlah pemilik kios yang terdaftar, sehingga yang dihitung adalah jumlah kios, bukan keseluruhan pedagang yang beraktivitas di area tersebut.