Suhendar berharap 8 orang tersebut diterima masuk SMAN 6. Pasalnya, kuota kelas 1 di SMAN 6 Tangsel berjumlah sekitar 350.
“Masak 8 orang saja kok masalah sih. Inikan bicara katanya kualitas, kualitas apa. Masalah ini baru terjadi tahun ini dan tahun lalu tidak ada,” terangnya.
“Warga minta semua diterima dan kalau tidak diterima, warga akan tetap memblokir akses menuju sekolah. “Kalau tidak terpenuhi artinya ada perbedaan perhatian kami terhadap sekolah. Karena, selama ini banyak terjadi tawuran sekolah dan yang mengatasi warga juga,” tutupnya.
Diketahui, penutupan akses menuju yang dilakukan warga tidak hanya berdampak kepada keluar masuk kendaraan yang menuju ke SMAN 6 Tangsel. Tapi, juga terhadap SMPN 17 Tangsel. Pasalnya, lokasi SMPN 17 Tangsel hanya bersebelahan dengan SMAN 6 Tangsel.
Penutupan akses menuju SMAN 6 Tangsel dikeluhkan oleh orangtua siswa SMPN 17 Tangsel bermama Daryanti. Ia mengaku kesulitan mendatangi SMPN 17 Tangsel lantaran jalannya di blokir warga.