Lepas Stigma Premanisme, Ormas Harus Upgrade Diri

Ormas
Pengamat Kebijakan Publik dari Lembaga Kajian Politik Nasional, Adib Miftahul. (Credit: Abdul Aziz Muslim/Banten Ekspres)

”Jadi kalau bicara jujur, or­mas itu stigmanya pasti negatif dan benar apa yang disam­paikan mba Roro tadi, ma­syarakat saat ini secara umum memandang ormas negatif. Ada yang positif juga, tapi le­b­ih banyak yang negatifnya,” sambungnya.

Dia menyarankan, pengurus ormas dalam melakukan rek­rutmen anggota harus orang-orang memiliki kualitas teru­tama SDM nya. Hal itu juga untuk dapat turut serta berko­laborasi bersama Pemerintah daerah dalam melakukan pe­ru­bahan-perubahan untuk pembangunan untuk mema­jukan dan menyejahterakan masyarakatnya.

Bacaan Lainnya

”Pemerintah ini kan meng­ajak kolaborasi pastinya kan kepada pihak yang tepat. Be­gitu juga memasuki dunia kerja, pihak perusahaan juga pastinya akan memilih orang yang punya keahlian dan se­mangat kerja yang tinggi, tidak malas seperti yang disebutkan moderator tadi,” ujar Adin.

”Jadi kalau ormas itu mau berkolaborasi kan harus up­grade diri. Daya saran saya rekrutmen anggotanya tidak perlu banyak tapi orang-orang berkualitas,” tandasnya lagi.

Pos terkait