“Pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas. Eselon 2 adalah jabatan madya. Jabatan yang sangat strategis,” katanya di PKN Tingkat II, Selasa (24/6).
Ia menuturkan, seorang ASN memiliki tantangan untuk menjadi seorang pemimpin, pertama yaitu tekanan politik dan kepentingan tertentu. Tantangan itu bisa berujung pada ketidakpuasan masyarakat.
Kedua, lanjutnya, adalah berada di zona abu – abu yang bisa mengarah kepada kolusi, korupsi, dan nepotisme. Sehingga, seorang pemimpin harus normatif dan harus punya integritas. Tantangan ketiga adalah permisif, membiarkan hal – hal yang merusak.
“Seorang pemimpin harus punya jati diri. Melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku. Insya-Allah selamat,” jelasnya.
BACA JUGA: ASN Tampung Rp 15,4 Miliar, Kejati Telusuri Transaksi 3 Rekening
Menurutnya, terdapat beberapa formula kemampuan yang harus dimiliki oleh ASN agar sukses menjadi pemimpin.